Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat kenaikan signifikan realisasi investasi asal Singapura pada kuartal I/2020.
Plt. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Indriani mengatakan realisasi investasi dari Singapura pada kuartal I/2020 tercatat senilai US$2,7 miliar atau 40% dari total realisasi penanaman modal asing (PMA).
“Investasi dari Singapura pada triwulan I/2020 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu, yaitu tumbuh sebesar 58% dengan nilai investasi sebelumnya sebesar US$1,72 miliar,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (29/4/2020).
Farah menyebut laju pertumbuhan realisasi investasi dari Singapura jauh lebih tinggi jika dibandingkan pada kuartal IV/2019. Realisasi investasi dari Singapura tumbuh hingga 141% jika dibandingkan angka kuartal sebelumnya senilai US$1,1 miliar.
Dia menjelaskan investasi asal Singapura juga berasal dari negara lain. Hal ini terjadi karena posisi Singapura sebagai hub investasi di kawasan Asia. BKPM menyebut banyak investasi dari negara-negara lain seperti Korea Selatan, China, Amerika Serikat, maupun Eropa yang melakukan investasinya ke Indonesia melalui Singapura.
“Jadi negara-negara tersebut membangun hub-nya di Singapura, kemudian berinvestasi di Indonesia. Dalam sistem kita, tercatat asal negara investasi dari Singapura. Oleh karena itu, tidak aneh jika Singapura selalu berada di peringkat teratas investasi di Indonesia," paparnya.
Fakta tersebut, lanjut Farah, menjadi PR bagi BKPM. Menurutnya, akan lebih menguntungkan bagi Indonesia jika negara asal investor langsung masuk ke pasar domestik tanpa harus terlebih dahulu singgah di Singapura.
"Ke depan, kita ajak negara-negara tersebut untuk langsung berinvestasi di Indonesia,” imbuhnya.
Seperti diketahui, realisasi investasi pada kuartal I/2020 sebesar Rp201,7 triliun. Jumlah tersebut berasal dari PMA dengan berkontribusi sebesar Rp98,0 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp112,7 triliun. (kaw)