BALIKPAPAN, DDTCNews – Angkasa Pura I menaikkan tarif parkir kendaraan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS), Sepinggan, Balikpapan. Kendaraan roda dua dari Rp2.000 menjadi Rp3.000, sementara untuk roda empat dari Rp3.500 menjadi Rp5.000. Kenaikan tarif parkir bandara ini mulai berlaku sejak 13 April 2017.
GM Angkasa Pura I Balikpapan Pujiono mengatakan kenaikan tarif parkir kendaraan bermotor masih tidak terlalu tinggi jika dibandingkan kenaikan tarif di daerah lain. Menurutnya kenaikan tarif itu akan berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini telah berkontribusi besar dalam PAD parkir.
"Dari tarif itu nanti 70% ke kami dan 30% masuk ke pemerintah daerah. Ditempat lain malah 10%. Tarif parkir motor dari Rp2.000 jadi Rp3.000, dan mobil dari Rp3.500 menjadi Rp5.000," ujarnya di Balikpapan, baru-baru ini.
Kenaikan tarif parkir kendaraan tersebut mendapatkan perhatian dari Komisi III DPRD Balikpapan yang secara langsung mengunjungi Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan untuk memantau kenaikan tarif parkir tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Andi Arif Agung menyebutkan peningkatan tarif parkir memang dapat meningkatkan PAD kota Balikpapan. Namun, Andi mengimbau kepada pengelola bandara untuk terbuka dalam menyampaikan alasan kenaikan tarif kepada masyarakat agar masyarakat lebih memahami kondisi.
"Karena memang untuk peningkatan PAD butuh terobosan pemerintah dan mitra-mitranya. Jadi seiring Angkasa Pura meningkatkan tarif parkir kendaraan bermotor yang sekaligus meningkatkan PAD, masyarakat perlu mengetahui alasan dinaikannya tarif parkir supaya masyarakat paham situasi. Ini sebenaranya garis besar diskusi kami," kata Andi.
Tak hanya bandara, Seperti dilansir Kliksamarinda.com, Andi mengatakan untuk meningkatkan PAD, Pemerintah Kota perlu melakukan terobosan lain, baik dari sisi perparkiran maupun lainnya.
"Harapan kami ada sinergi dari Angkasa Pura Sepinggan, mudah-mudahan perhatian bukan hanya di bandara saja tapi lebih luas dalam rangka memberikan kontribusi bagi masyarakat dan pemerintah kota," pungkasnya. (Amu)