PEREKONOMIAN INDONESIA

Ini Saran Kadin Agar Ekonomi Tumbuh Lebih Cepat

Redaksi DDTCNews | Selasa, 16 Juli 2019 | 19:10 WIB
Ini Saran Kadin Agar Ekonomi Tumbuh Lebih Cepat

JAKARTA, DDTCNews – Pelaku usaha melihat perekonomian Indonesia sudah berjalan sesuai dengan arah yang tepat. Namun, mereka meminta agar pemerintah melakukan sejumlah pembenahan agar ada akselerasi pertumbuhan ekonomi lebih dari kisaran 5% yang terjadi saat ini.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan secara fundamental, ekonomi nasional sudah berjalan di arah yang tepat. Diperlukan beberapa perbaikan agar laju ekonomi lebih cepat di masa mendatang.

“Ekonomi kita sudah going in the right direction tapi mungkin kecepatannya yang harus ditambah,” katanya dalam Seminar Kajian Tengah Tahun Indef, Selasa (16/7/2019).

Baca Juga:
Prabowo-Gibran Resmi Jadi Pemenang Pilpres, Begini Harapan Pengusaha

Lebih lanjut, Rosan menjelaskan perbaikan kebijakan tersebut terbagi dalam tiga area utama. Pertama, soal kepastian berusaha. Faktor ini kerap menjadi hambatan utama bagi pelaku usaha dalam melakukan ekspansi usaha.

Menurutnya, harmonisasi kebijakan di level pusat dan daerah belum sepenuhnya berlaku bagi pelaku usaha. Hal ini yang kemudian menimbulkan ketidakpastian pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya.

“Di dunia usaha ini, we don't like surprises. Kita suka semuanya pasti dan terukur dan itu yang masih agak kurang dari kita. Misal di level pusat perizinan itu a, b, dan c tapi kerap kali di daerah itu bisa e, f, g hingga z,” paparnya.

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Kedua, ketenagakerjaan. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah melakukan pembaruan atas UU ketenagakerjaan. Perubahan aturan main tersebut sebagai bagian dari usaha untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Ketiga, akselerasi kebijakan dalam memanfaatkan porsi jumbo penduduk usia produktif atau bonus demografi. Momentum tersebut harus dimanfaatkan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Sekarang kita di tengah proses bonus demografi yang akan selesai pada 2040. Jadi PR [pekerjaan rumah] utama adalah bagaimana meningkatkan SDM [sumber daya manusia] lewat investasi jangka menengah dan pajang. Ini harus dilakukan secara masif, terstruktur dan cepat sasaran. Kalau tidak, [bonus demografi] akan sia-sia,” jelas Rosan. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 18:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan e-SKTD untuk Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Kamis, 25 April 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Pemerintah Siapkan Tarif Royalti 0% untuk Proyek Hilirisasi Batu Bara

Kamis, 25 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Tak Lagi Temukan Menu Sertel di e-Nofa, Perpanjangan Harus di KPP

Kamis, 25 April 2024 | 15:45 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ingat, Pakai e-Bupot 21/26 Tidak Butuh Installer Lagi Seperti e-SPT

Kamis, 25 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN ENERGI

RI Pasang Target Lebih Ambisius dalam Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Kamis, 25 April 2024 | 15:00 WIB KOTA TANGERANG SELATAN

BPHTB Kini Terutang Saat PPJB, Jadi Peluang Peningkatan Penerimaan