KINERJA FISKAL

Harga Minyak Dunia Melejit, Belanja Subsidi Energi Ikut Tumbuh 20%

Dian Kurniati | Jumat, 26 November 2021 | 10:30 WIB
Harga Minyak Dunia Melejit, Belanja Subsidi Energi Ikut Tumbuh 20%

Pekerja menyusun tabung gas elpiji tiga kilogram yang akan disalurkan ke pangkalan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja subsidi energi hingga Oktober 2021 telah mencapai Rp97,6 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut meningkat 20,0% dari periode yang sama pada 2020 senilai Rp81,3 triliun. Menurutnya, peningkatan belanja subsidi energi terjadi karena terjadinya lonjakan harga komoditas dunia, termasuk minyak mentah.

"Ini karena kenaikan harga minyak dunia," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga:
DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Sri Mulyani mengatakan realisasi belanja subsidi energi tersebut setara 88,3% dari pagu. Menurutnya, realisasi subsidi energi lebih tinggi, termasuk realisasi diskon listrik untuk rumah tangga dan UMKM senilai Rp7,5 triliun.

Dia memerinci subsidi energi terdiri atas subsidi BBM sebanyak 11,67 juta kiloliter, LPG tabung 3 kilogram 5.547,8 juta kilogram, pelanggan subsidi listrik 37,97 juta pelanggan, dan volume konsumsi listrik subsidi 46,84 terawatt hour (TWh).

Pemerintah menilai kenaikan harga energi lebih bersifat transitory atau sementara. Harga minyak mentah dunia saat ini tercatat sekitar US$78,45 per barel, jauh di atas angka pada awal 2020 yang berada di bawah US$30 per barel.

Baca Juga:
Hadiri Sidang MK, Sri Mulyani Beri Penjelasan Soal Anggaran Bansos

Harga minyak mulai menunjukkan tren penurunan antara lain didorong rencana AS menambah pasokan.

Kemudian, Sri Mulyani juga memaparkan realisasi subsidi nonenergi yang senilai Rp46,9 triliun atau 72,3% dari pagu. Realisasi tersebut mengalami kenaikan 6,8% dari periode yang sama 2020 senilai Rp43,9 triliun.

Realisasi subsidi nonenergi terdiri atas subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) kepada 6,3 juta debitur, penyaluran KUR Rp237,2 triliun, dan subsidi bantuan uang muka (SBUM) untuk 104.200 unit rumah.

"Ini tentunya diharapkan akan membantu masyarakat berpenghasilan rendah dan di sisi lain juga mendorong pemulihan ekonomi," ujarnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel ke APBN

Sabtu, 06 April 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Sri Mulyani: APBN 2025 Beri Ruang untuk Program Pemerintah Berikutnya

Jumat, 05 April 2024 | 18:34 WIB ANGGARAN NEGARA

Sri Mulyani Sebut Bantuan Pangan Bukan Bagian dari Perlinsos

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M