PEREKONOMIAN INDONESIA

Ekonomi Hanya Tumbuh 5,17%, Darmin Salahkan Gejolak Eksternal

Redaksi DDTCNews | Selasa, 12 Maret 2019 | 16:09 WIB
Ekonomi Hanya Tumbuh 5,17%, Darmin Salahkan Gejolak Eksternal

Menko Perekonomian Darmin Nasution. 

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengklaim gejolak eksternal menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya bergerak di level moderat sekitar 5%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tiga pilar pertumbuhan ekonomi bersumber dari konsumsi, investasi, dan perdagangan. Sektor perdagangan paling terkena dampak dari perang dagang dan normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

“Dari segi eksternal, ekonomi kita ditarik ke bawah. Seandainya tidak ada itu [gejolak eksternal] dan neraca ekspor-impor kita seimbang maka sudah pasti ekonomi kita tumbuh di atas 5,17%,” katanya dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2019, Selasa (12/3/2019).

Baca Juga:
Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Mantan Dirjen Pajak itu kemudian menguraikan beberapa dampak eksternal yang memukul kinerja ekspor nasional. Perang dagang antara China dan Amerika Serikat misalnya, telah memberikan ekses negatif karena dua negara merupakan pasar utama produk Indonesia.

Dia pun menyebutkan pertumbuhan ekspor ke China pada 2018 sebesar 17,7%. Padahal, pada 2017 laju pertumbuhan ekspor dapat mencapai 45%. Adapun pertumbuhan ekspor RI ke Negeri Paman Sam mencapai 3,6% pada 2018. Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mampu tumbuh 10,9%. Ekses perang dagang juga menumbuhkan nuansa proteksionisme bagi perdagangan internasional.

“Kinerja dagang ke India lebih jelek lagi karena hambatan ekspor kelapa sawit kita. Tahun lalu ekspor ke India -2,5%, angkanya tidak jauh dengan China di 2017 yang tumbuhnya 45%,” jelasnya.

Baca Juga:
Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Jebloknya neraca perdagangan ini, disebut Darmin, menjadi faktor penghambat laju ekonomi. Laju ekspor pada tahun lalu hanya tumbuh sekitar 8%. Sementara itu, nilai impor justru tumbuh doubel digit di atas 20%.

“Sebagai akibat [perang dagang] ekspor kita melambat cukup signifikan. Jadi tantangan kita sekarang adalah bagaimana tingkatkan ekspor dengan perluasan pasar dan jual komoditas baru,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Jumat, 12 April 2024 | 14:00 WIB LAPORAN ASIAN DEVELOPMENT BANK

ADB Proyeksikan Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen pada 2024-2025

Kamis, 28 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.319 triliun pada Akhir Februari 2024

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 17:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Daftar IMEI di Bandara Bisa 24 Jam? Begini Kata Bea Cukai

Sabtu, 20 April 2024 | 16:45 WIB KEPATUHAN PAJAK

Periode SPT Badan Sisa Sepekan, Perusahaan Belum Operasi Tetap Lapor?

Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya