METERAI ELEKTRONIK

Ditjen Pajak Resmi Luncurkan Meterai Elektronik

Muhamad Wildan | Jumat, 01 Oktober 2021 | 14:57 WIB
Ditjen Pajak Resmi Luncurkan Meterai Elektronik

Dirjen Pajak Suryo Utomo. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) resmi meluncurkan meterai elektronik yang diamanatkan oleh UU 10/2020 tentang Bea Meterai.

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan meterai elektronik diperlukan seiring dengan perkembangan dokumen dan transaksi yang makin serbadigital. Sesuai UU 10/2020, dokumen elektronik telah ditetapkan sebagai objek bea meterai.

"Perkembangan teknologi dan model transaksi digital yang terus meluas memaksa kita terus berinovasi dan menyesuaikan. [Hal tersebut] supaya kita dapat memfasilitasi transaksi bisnis dan memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban pajaknya," ujar Suryo, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga:
Besok Siang, Telepon dan Live Chat Kring Pajak Dihentikan Sementara

Untuk mendukung pemeteraian secara elektronik atas dokumen elektronik sesuai amanat UU 10/2020, Kementerian Keuangan juga telah menetapkan 2 peraturan menteri keuangan (PMK) yakni PMK 133/2021 dan PMK 134/2021.

DJP, ujar Suryo, telah bekerja sama dengan Perum Peruri selaku penyedia meterai elektronik. BSSN dan BPKP juga digandeng oleh DJP untuk memastikan agar sistem dan infrastruktur pemeteraian elektronik dapat berjalan dengan baik.

Adapun DJP selaku otoritas pajak berperan sebagai pihak yang menjaga dan mengawasi governance dari pelaksanaan meterai elektronik.

Baca Juga:
DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

"Tujuannya memberikan kesempatan dan kemudahan kepada masyarakat untuk dapat melaksanakan kewajiban perpajakannya, khususnya pemeteraian atas dokumen perdata dan transaksi kedua pihak yang memang menjadi objek dari UU Bea Meterai," ujar Suryo.

Selain melibatkan instansi pemerintah, pendistribusian meterai elektronik nantinya juga akan melibatkan pihak lain seperti pemungut bea meterai dan pedagang meterai.

"Harapan besarnya, masyarakat mudah, pemalsuan benda meterai berkurang, dan di ujung terakhirnya adalah penerimaan negara. Itu adalah titik cerita mengenai pemeteraian dengan cara elektronik itu sendiri," ujar Suryo. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

01 Oktober 2021 | 22:23 WIB

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, digitalisasi di segala aspek dituntut untuk mampu mengikuti perubahan yang pesat ini, tak terkecuali meterai. Meterai elektronik memang memiliki sisi positif dan negatif. Namun, itu diharapkan mampu memberi kemudahan bagi masyarakat terutama para pengguna meterai dan tentunya diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara secara signifikan.

01 Oktober 2021 | 22:14 WIB

Ide yang menarik dan sangat mempermudah masyarakat, terutama dalam transaksi yang telah banyak dilakukan secara digital, apalagi di masa pandemi ini. Jadi lembaran kesepakatan atau sejenisnya tidak perlu di print, kemudian setelah tempel materai di scan. Materai elektronik ini akan membuat proses kesepakatan/dokumen lain yg membutuhkan materai menjadi efisien.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Syarat Daftar Kerja Pakai NPWP 15 Digit atau 16 Digit? Begini Kata DJP

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024