Menko PMK Pratikno (kanan) berbincang dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) sebelum dimulainya Rapat Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (23/1/2025). Rapat tersebut membahas persiapan pemeriksaan kesehatan gratis. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah akan memulai melaksanakan program pemeriksaan kesehatan gratis pada 10 Februari 2025.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan anggaran yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan program tersebut adalah senilai Rp4,7 triliun.
"Anggaran itu dibikin untuk sekitar 200 juta penerima manfaat. Nanti kita lihat saja di Juni. Saya enggak yakin juga bahwa 200 juta masyarakat akan skrining. Tahun pertama sampai 100 juta saja, saya sudah sangat senang sekali," katanya, dikutip pada Minggu (9/2/2025).
Hingga Maret 2025, program pemeriksaan kesehatan gratis difokuskan kepada anak berusia di bawah 6 tahun dan anak yang berada dalam usia sekolah. Pemeriksaan dilaksanakan ketika anak berulang tahun.
Pemerintah akan melakukan 6 jenis pemeriksaan kepada bayi baru lahir, 8 jenis pemeriksaan kepada balita, 11 jenis pemeriksaan kepada siswa SD, 13 jenis pemeriksaan kepada siswa SMP, dan 12 jenis pemeriksaan kepada siswa SMA.
"Dilakukannya di mana? Di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS. Khusus yang usia sekolah, dilakukannya pada saat masuk sekolah. Kenapa? Supaya enggak penuh puskesmasnya. Ini kan 280 juta orang," ujar Budi.
Program pemeriksaan kesehatan gratis akan dilaksanakan menggunakan aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM). Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk membuat akun SSM untuk mempermudah akses dan pendaftaran pemeriksaan kesehatan gratis.
Guna melaksanakan penanganan setelah pemeriksaan, masyarakat diminta untuk mendaftarkan diri menjadi peserta jaminan kesehatan nasional (JKN) setidaknya sebulan sebelum hari ulang tahun. (rig)