CHINA

Demi Keadilan, Insentif Pajak untuk Industri Game Perlu Disetop

Muhamad Wildan | Selasa, 10 Agustus 2021 | 20:00 WIB
Demi Keadilan, Insentif Pajak untuk Industri Game Perlu Disetop

Ilustrasi.

BEIJING, DDTCNews - Media domestik China yang dikontrol oleh Partai Komunis China (PKC), Securities Daily mendorong pemerintah untuk mencabut perlakuan pajak khusus yang diterapkan atas industri game.

Dalam tajuknya, Securities Daily menuliskan industri game seharusnya mendapatkan perlakuan perpajakan yang sama dengan industri lainnya.

Berdasarkan catatan media tersebut, industri game telah mendapatkan banyak perlakuan khusus dari pemerintah pusat dan pemerintah lokal. Ketika pemerintah pusat memberikan insentif pajak, pemerintah lokal juga memberikan subsidi kepada industri game.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Usul Insentif Pajak untuk Warga yang Adopsi Hewan Liar

"Inilah mengapa perusahaan perangkat lunak [software] memiliki tingkat laba yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan lain," tulis Securities Daily dalam tajuknya, dikutip pada Selasa (10/8/2021).

Menurut media tersebut, perusahaan game telah mendapatkan perlakuan khusus yang berlebih dari pemerintah sehingga perlu segera dihentikan dalam waktu dekat. Dana yang dikucurkan kepada industri game sebaiknya direalokasikan untuk hal-hal yang lebih penting bagi kehidupan masyarakat secara umum.

"Perlakuan pajak seharusnya sama untuk setiap sektor usaha. Industri game harus bersiap menghadapi perlakuan pajak yang lebih adil," tulis Securities Daily.

Baca Juga:
Punya Reksadana dan Saham, Gimana Isi Harga Perolehan di SPT Tahunan?

Akibat terbitnya tajuk tersebut pada Securities Daily, valuasi dari produsen game terbesar di China, Tencent, langsung ambles. Pada 5 Agustus 2021, valuasi Tencent mengalami penurunan hingga US$60 miliar.

Seperti dilansir Tax Notes International, Pemerintah China dalam beberapa waktu terakhir memang telah melakukan banyak pengetatan dan penegakan hukum terhadap korporasi-korporasi digital domestik.

Tencent bersama dengan Alibaba dituding telah melanggar ketentuan antimonopoli yang berlaku di China. Akibatnya, kedua perusahaan harus membayar denda yang besar atas pelanggaran tersebut.

Selain memproduksi dan memublikasikan game, Tencent sebagai salah satu raksasa digital di China juga bergerak pada subsektor digital lain seperti media sosial melalui Tencent QQ hingga aplikasi messaging sekaligus pembayaran yaitu WeChat. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN