JAKARTA, DDTCNews – Lemahnya kondisi perekonomian global pada 2016 menjadi sebuah tantangan bagi pemerintah untuk bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski hanya mampu mencapai 5,02%, sedikit di bawah perkiraan pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya dengan memangkas subsidi BBM, lalu mengalihkannya ke sektor yang lebih produktif.
“Kami sudah mengambil langkah yang mantap dalam mengurangi subsidi BBM. Termasuk mengalokasikannya ke sektor yang lebih produktif seperti sektor infrastruktur dan sosial,” paparnya di Jakarta, Rabu (8/2).
Ia menekankan pemerintah akan meneruskan pembangunan infrastruktur, bahkan pemerintah daerah juga diminta untuk bisa membangun infrastruktur di wilayahnya masing-masing. Mengingat, pembangunan infrastruktur menjadi program prioritas Presiden RI Joko Widodo.
Untuk mempercepat proses pembangunan infrastruktur, pemerintah memberi kesempatan kepada swasta untuk turut membangun infrastruktur. Bahkan rencananya swasta yang mengambil andil dalam pembangunan tersebut akan diberikan insentif.
Di sisi lain Darmin menjabarkan 14 paket kebijakan ekonomi yang telah terbit sejak 2015 juga turut andil dalam perbaikan tersebut. Percepatan investasi di dalam negeri menjadi salah satu dari dalam paket kebijakan ekonomi yang mampu membangun Indonesia dari segi investasi.
Terbitnya 14 paket kebijakan ekonomi itu juga dinilai mulai mampu meningkatkan daya saing dalam berusaha. Indonesia memperoleh peningkatan peringkat dari semula 106 menjadi peringkat 91. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.