Presiden Jokowi (Foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Di tahun kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo ini, pemerintah bertekad melakukan percepatan pembangunan melalui berbagai terobosan yang ditujukan untuk menuntaskan persoalan kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan sosial di Indonesia.
Presiden meniliai di era kompetisi global yang semakin kuat, pembangunan infrastruktur fisik saja belum mampu menyelesaikan berbagai persoalan tersebut. Presiden menegaskan pemerintah menaruh perhatian besar pada 4 aspek strategis.
Pertama, mempercepat reformasi hukum guna memberikan kepastian dan memenuhi rasa keadilan masyarakat, serta terus mendorong reformasi birokrasi untuk menciptakan pelayanan publik yang lebih prima,
“Bagian penting dari ini adalah reformasi dalam institusi Polri dan Kejaksaan. Reformasi yang menyeluruh dari hulu ke hilir. Bukan reformasi tambal sulam,” tutur Presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan di Jakarta, Selasa (16/8).
Kedua, merombak manajemen anggaran pembangunan. Presiden meminta kepada semua pihak untuk bekerja dengan paradigma baru, yakni mengalokasikan anggaran hanya untuk program-program prioritas yang manfaatnya bisa dirasakan rakyat secara nyata.
Ketiga, membangun politik luar negeri yang baik. Pemerintah bisa mempercepat penjajakan berbagai kerja sama perdagangan internasional dengan diplomasi yang kuat. Pemerintah juga terus mendorong penyelesaian konflik internasional secara damai.
Keempat, menjaga demokrasi, stabilitas politik, dan keamanan. Menurut Presiden, Indonesia tidak akan bisa maju, produktif dan menjadi bangsa pemenang apabila tidak menghargai azasi manusia dan terus dilanda gejolak politik.
“Energi kita sebagai bangsa akan habis untuk meredakan keriuhan politik dari pada melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” pungkasnya.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.