Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut pemerintah telah memberikan berbagai insentif fiskal untuk mendukung pembentukan ekosistem kendaraan listrik.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan pemerintah akan terus mendukung investasi kendaraan listrik beserta komponennya. Pemerintah berharap jutaan kendaraan listrik dapat beroperasi pada 2025.
"Secara kementerian, kami sudah menyiapkan regulasi secara lengkap," katanya, dikutip pada Rabu (3/8/2022).
Taufiek menuturkan insentif fiskal untuk kendaraan listrik di antaranya berupa tax holiday dan tax allowance, serta supertax deduction untuk kegiatan litbang. Pembelian kendaraan listrik juga akan dikenakan PPnBM dengan dasar pengenaan pajak (DPP) sebesar 0% dari harga jual.
Selain itu, UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) turut mengatur kendaraan listrik dapat dibebaskan dari pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).
Pemerintah, lanjut Taufiek, menargetkan setidaknya 400.000 unit mobil listrik sudah mengaspal pada 2025. Adapun investasi mobil listrik yang sudah masuk ke Indonesia sampai dengan saat ini sudah mencapai kapasitas 3.000 unit.
Apabila investor bertambah, kapasitas produksi mobil diperkirakan akan mencapai 13.000 unit. Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan 31 industri sepeda motor listrik dapat terbangun dengan kapasitas produksi sekitar 1,4 juta unit.
Taufiek menyebut penggunaan kendaraan listrik yang terus bertambah tidak hanya akan mengurangi produksi emisi karbon, tetapi juga dapat mengurangi beban subsidi energi yang digelontorkan negara selama ini.
Menurutnya, penciptaan ekosistem kendaraan listrik akan melibatkan semua kementerian/lembaga. Hal itu juga telah diatur dalam Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (battery electric vehicle) untuk Transportasi Jalan.
"Ekosistem itu akan menjadi lebih kuat lagi sehingga daya tarik masyarakat untuk membeli mobil listrik semakin kuat," ujarnya.
Taufiek menambahkan pembentukan ekosistem kendaraan listrik akan menimbulkan multiplier effect yang luas. Tidak hanya industri berskala besar, industri kecil dan menengah juga akan ikut terlibat dalam kegiatan manufaktur kendaraan listrik. (rig)