Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia mampu tumbuh hingga 3,5% pada 2021 dan kembali ke tren era prapandemi dengan pertumbuhan sebesar 5% pada tahun depan.
Menurut ADB, konsumsi dan investasi Indonesia pada kuartal IV/2021 menunjukkan tren perbaikan bila dibandingkan dengan kuartal III/2021 seiring dengan direlaksasinya berbagai macam pembatasan kegiatan ekonomi dan sosial.
Kinerja ekspor yang kuat dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III/2021 dan diperkirakan akan terus berlanjut, utamanya didukung oleh komoditas.
"Permintaan yang tinggi atas komoditas Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut," sebut ADB dalam laporannya, Selasa (14/12/2021).
Meski perekonomian diperkirakan akan mengalami pemulihan, inflasi diperkirakan masih akan stabil baik pada tahun ini maupun pada tahun depan. Inflasi pada 2021 diperkirakan akan tetap terjaga pada level 1,5% dan baru akan meningkat ke level 2,7% pada tahun depan.
Perlu dicatat, terdapat beberapa downside risk yang berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, baik pada tahun ini maupun tahun depan. Bila kasus Covid-19 kembali meningkat, prospek pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi.
Koreksi itu juga belajar dari pengalaman di Eropa yang mengalami pertambahan kasus Covid-19 meski jumlah penduduk yang divaksinasi terus bertambah. Konsekuensinya, pemerintah akan kembali memperketat protokol kesehatan.
Selain itu, ADB juga menilai risiko peningkatan kasus Covid-19 dan pengetatan aktivitas ekonomi makin besar di negara-negara yang tingkat vaksinasinya masih rendah. Belum lagi, terdapat risiko baru dari varian Omicron. (rig)