Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparan APBN Kita. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Penerimaan pajak penghasilan (PPh) badan hingga akhir Oktober 2021 dilaporkan tumbuh 13,4%. Capaian saat ini sudah jauh lebih baik daripada tahun lalu. Pada periode yang sama 2020, penerimaannya minus hingga 35,0%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan itu menunjukkan kinerja yang baik karena makin pulihnya perekonomian nasional. Selain itu, pertumbuhan penerimaan juga disebabkan berakhirnya periode insentif pajak bagi sebagian sektor usaha.
"Ini adalah suatu pemulihan dibandingkan dengan tahun lalu, pajak korporasi mengalami kontraksi hingga 35%," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (25/11/2021).
Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan positif pada PPh badan menunjukkan pemulihan dunia usaha dari tekanan pandemi Covid-19 terus berlanjut. Apalagi, kontribusi PPh badan pada penerimaan pajak hingga Oktober 2021 mencapai 14,88%.
Di sisi lain, lanjutnya, wajib pajak di berbagai sektor usaha juga telah memanfaatkan berbagai insentif pajak berupa potongan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 50% dan penurunan tarif PPh badan. Pemerintah masih memberikan insentif PPh badan kepada sektor usaha tertentu hingga Desember 2021 untuk memberi ruang pelaku usaha tetap bisa berproduksi di tengah pandemi.
Sri Mulyani kemudian menyebut secara bulanan, pertumbuhan penerimaan PPh badan pada Oktober 2021 bahkan mencapai 160,1%.
"Ini menggambarkan ayunan dari pemulihannya memang terlihat di korporasi-korporasi," ujarnya.
Pada kuartal III/2021, penerimaan PPh badan mencatatkan pertumbuhan 66,0%. Capaian ini lebih tinggi dari posisi kuartal sebelumnya yang hanya 11,2%. Adapun pada kuartal I/2021, penerimaan PPh badan bahkan masih minus 40,5%.
Sementara itu, penerimaan PPh Pasal 26 hingga akhir Oktober 2021 juga mengalami pertumbuhan positif 25,0% karena kenaikan pembayaran dividen dan bunga. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, pertumbuhannya minus 6,0%.
Adapun penerimaan PPh final, hingga Oktober 2021 masih minus 1,1%. Pada periode yang sama tahun lalu, penerimaan PPh final juga terkontraksi 7,4%. (sap)