Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam APBN Kita. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga September 2021 sudah tembus Rp320,8 triliun. Angka tersebut setara 107,6% dari target pemerintah, Rp298,2 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi tersebut juga mencatatkan pertumbuhan 22,5% secara tahunan. Kinerja positif tersebut, menurutnya, utamanya didorong kenaikan pendapatan dari sumber daya alam (SDA).
"Ini sudah di atas target, 107,6% dari target APBN. Dominasinya adalah pendapatan dari SDA, migas, dan nonmigas," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/10/2021).
Sri Mulyani mengatakan realisasi pendapatan SDA migas sudah mencapai 82,7% dari target APBN, dengan pertumbuhan 16,4%. Kenaikan pendapatan SDA migas terutama ditopang kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) dalam 10 bulan terakhir.
Kemudian, pendapatan SDA nonmigas sudah mencapai 119,8% dari target APBN dengan pertumbuhan 78,3%. Hal itu disebabkan kenaikan harga komoditas seperti batu bara, emas, perak, tembaga, timah, dan nikel.
Capaian pendapatan SDA nonmigas juga didukung kenaikan sektor kehutanan dan panas bumi dengan meningkatnya produksi kayu, pembiayaan piutang PNBP penggunaan kawasan hutan, serta kenaikan pendapatan pengusahaan panas bumi.
Untuk pendapatan kekayaan negara dipisahkan, realisasinya mencapai 112,9% dari target. Sedangkan pada pendapatan PNBP lainnya, realisasinya sudah mencapai 93,2% dari target.
Adapun pada pendapatan BLU, Sri Mulyani menyebut realisasinya sudah mencapai 157,7% dari target dengan pertumbuhan 94,0%. Menurutnya, hal itu terjadi karena kenaikan pendapatan dari pengelolaan dana perkebunan kelapa sawit yang tumbuh 397,9%.
"Namun, untuk layanan pendidikan juga ada kontribusinya, maupun di bidang jasa penyelenggaraan komunikasi," ujarnya. (sap)