INFLASI TAHUNAN

Pemerintah Siapkan Empat Langkah Strategi Kendalikan Laju Inflasi

Dian Kurniati
Kamis, 13 Februari 2020 | 16.04 WIB
Pemerintah Siapkan Empat Langkah Strategi Kendalikan Laju Inflasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

JAKARTA, DDTCNews—Pemerintah melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Bank Indonesia (BI) merumuskan empat langkah strategis untuk menjaga laju inflasi pada target 3,0 plus minus 1% pada tahun ini.

Empat strategi tersebut meliputi menjaga inflasi dari kelompok bahan pangan bergejolak; meningkatkan efektivitas program perlindungan social; dan memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi masyarakat.

Terakhir, memperkuat koordinasi pemerintah pusat dan daerah. Dengan keempat langkah itu, pemerintah optimistis laju inflasi akan terjaga, seperti pada 2019 yang berada pada level 2,72%.

“Pencapaian ini menjadi terendah selama dua dekade terakhir, dan melanjutkan tren realisasi inflasi pada kisaran sasaran selama 5 tahun terakhir,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Airlangga menjelaskan inflasi yang rendah akan berkontribusi positif dalam menjaga daya beli masyarakat, sekaligus meningkatkan daya saing perekonomian Indonesia di mata investor.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menambahkan hal yang paling diwaspadai pemerintah adalah kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food).

Tahun ini, lanjutnya, pemerintah menargetkan angka inflasi untuk volatile food dalam kisaran 4,0 plus minus 1% dengan cara menurunkan disparitas harga antar waktu dan wilayah melalui tiga upaya.

Pertama, memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif (4K) seperti yang tertuang dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2019-2021.

Kedua, menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional. Ketiga, memperkuat kelembagaan pertanian, disertai peningkatan kapasitas, pembiayaan, dan pengembangan ekosistem pertanian digital.

“Pada akhirnya, inflasi yang rendah dan stabil bakal mendukung momentum pertumbuhan ekonomi, di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi global yang melambat,” tutur Iskandar. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.