JAKARTA, DDTCNews - Pendapatan negara pada 2026 ditargetkan mencapai Rp3.147,7 triliun, tumbuh 9,8% dibandingkan dengan outlook pendapatan negara pada tahun ini.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan pendapatan negara, baik dari perpajakan maupun selain perpajakan, yang optimal diperlukan untuk menjaga kesehatan APBN.
"Optimalisasi pendapatan negara harus dilakukan konsisten," katanya dalam Pidato Penyampaian RUU RAPBN 2026 dan Nota Keuangannya, Jumat (15/8/2025).
Prabowo menuturkan pajak merupakan instrumen keadilan untuk meredistribusi kekayaan dari yang mampu kepada mereka yang tidak mampu.
Meski penerimaan perpajakan ditargetkan naik, lanjutnya, pemerintah akan tetap berkomitmen untuk memberikan perlindungan terhadap iklim investasi dan keberlanjutan dunia usaha.
"Insentif fiskal tetap diberikan secara terarah dan terukur untuk mendukung aktivitas ekonomi strategis," tuturnya.
Terkait dengan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), Prabowo menegaskan sumber daya alam akan tetap dioptimalkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
"Setiap aset negara harus dikelola secara efisien dan produktif agar menghasilkan nilai tambah dan kontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat," ujarnya. (rig)