KINERJA PERDAGANGAN

RI Surplus Neraca Dagang 5 Tahun, BKF: Cerminkan Ketahanan Ekonomi

Muhamad Wildan
Jumat, 17 Januari 2025 | 08.35 WIB
RI Surplus Neraca Dagang 5 Tahun, BKF: Cerminkan Ketahanan Ekonomi

Petugas berjalan di samping peti kemas di kawasan Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/1/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2024 meraih surplus sebesar 31,04 miliar dolar AS yang berasal dari akumulasi nilai ekspor periode tersebut sebesar 264,7 miliar dolar AS dikurangi volume impor tahunan sebesar 233,6 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/agr

 

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan selama 5 tahun berturut-turut terhitung sejak 2020.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu mengatakan tren positif neraca perdagangan tersebut merupakan modal untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2024.

"Surplus perdagangan yang kita capai untuk tahun kelima ini mencerminkan ketahanan yang baik dari perekonomian Indonesia," ujar Febrio dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (16/1/2025).

Pada 2024, Indonesia mampu mencatatkan surplus neraca perdagangan senilai US$31,04 miliar, lebih rendah bila dibandingkan dengan surplus pada 2023 yang mencapai US$36,89 miliar.

Meski surplus turun, volume perdagangan baik ekspor maupun impor tetap tercatat naik. "Penurunan nilai surplus terutama disebabkan oleh tren moderasi harga komoditas global pada tahun 2024," kata Febrio.

Nilai ekspor pada 2024 tercatat mencapai US$264,70 miliar, tumbuh 2,29% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Meski nilai ekspor tercatat turun, volume ekspor tercatat tumbuh sebesar 5,37%. Industri pengolahan tercatat memberikan kontrubusi signifikan terhadap ekspor, yakni sebesar 74,25%.

Lebih lanjut, nilai impor Indonesia pada 2024 tercatat mencapau US$233,66 miliar, tumbuh 11,07%. Adapun volume impor Indonesia pada 2024 tercatat tumbuh hanya sebesar 3,37%. Sebesar 90,28% dari total impor Indonesia pada 2024 adalah impor bahan baku/penolong dan barang modal.

“Ke depan, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong keberlanjutan hilirisasi sumber daya alam, meningkatkan daya saing produk ekspor nasional, serta memperluas diversifikasi mitra dagang utama," ujar Febrio.

Langkah-langkah di atas amatlah penting untuk menjaga stabilitas perekonomian di tengan tantangan dan ketidakpastian global. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.