Ilustrasi. Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2024). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/rwa.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan insentif PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas pembelian rumah sebesar 100% karena hanya akan berlaku hingga akhir tahun ini.
Wakil Menteri Keuangan I Suahasil Nazara mengatakan pemberian insentif PPN rumah DTP tersebut bertujuan untuk meningkatkan konsumsi kelas menengah. Untuk itu, dia berharap masyarakat dapat terdorong untuk melakukan pembelian rumah.
"Kami malah menginginkan sebanyak-banyaknya [masyarakat memanfaatkan insentif PPN rumah DTP]. Karena, kalau makin banyak rumah yang ditransaksikan, laku, itu berarti kegiatan ekonomi berputar," katanya dikutip pada Minggu (1/9/2024).
Suahasil menuturkan PPN DTP akan menjadi insentif bagi masyarakat yang berniat membeli rumah. Dengan insentif ini, permintaan terhadap rumah diharapkan meningkat sehingga sektor perumahan dan konstruksi ikut bergerak
Menurutnya, kebijakan tersebut juga bakal mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester II/2024, mengingat sektor perumahan dan konstruksi memiliki multiplier effect yang besar pada geliat perekonomian nasional.
"Karena yang namanya perumahan itu multiplier [effect]-nya adalah salah satu yang paling tinggi," ujarnya.
Suahasil menambahkan pemerintah bakal menghitung ulang alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk memberikan insentif PPN rumah DTP. Kementerian Keuangan juga akan memastikan kebutuhan pagu untuk insentif tersebut tersedia.
Dalam peraturan sebelumnya, yaitu PMK 7/2024, pemerintah mengatur pemberian fasilitas PPN DTP atas penyerahan rumah tapak dan satuan rumah susun pada tahun ini.
PPN terutang yang ditanggung pemerintah merupakan PPN atas penyerahan yang terjadi pada saat ditandatanganinya akta jual beli atau ditandatanganinya perjanjian pengikatan jual beli lunas.
Terdapat 2 persyaratan yang harus dipenuhi agar memperoleh insentif PPN DTP, yakni harga jual rumah paling banyak Rp5 miliar dan rumah harus keadaan baru yang diserahkan dalam kondisi siap huni.
Apabila penyerahan dilakukan mulai 1 Januari hingga 30 Juni 2024, PPN DTP diberikan sebesar 100% PPN yang terutang dari bagian dasar pengenaan pajak (DPP) hingga Rp2 miliar dengan harga jual paling banyak Rp5 miliar.
Melalui revisi PMK 7/2024, pemerintah akan mengatur penyerahan rumah hingga 31 Desember 2024 juga diberikan insentif PPN DTP 100%. (rig)