Ilustrasi. Pekerja mempersiapkan bantuan pangan beras di gudang Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh, kabupaten Aceh Besar, Aceh, Jumat (3/11/2023). ANTARA FOTO/Ampelsa/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memutuskan untuk terus menyalurkan bantuan pangan dalam bentuk beras hingga Juni 2024.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan beras tersebut sebanyak 10 kilogram setiap bulannya dan disalurkan kepada sekitar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
"Jadi, tadi sudah diputuskan. Harusnya bantuan sosial beras itu hingga September, Oktober, November. Kini, diperpanjang hingga Desember, Januari, Februari, Mei, lanjut nanti sampai kuartal II/2024 yaitu April, Mei, Juni," katanya, dikutip pada Selasa (7/11/2023).
Saat ini, lanjut Zulkifli, pemerintah akan terus menyalurkan bantuan beras. Realisasi penyaluran bantuan beras periode September - Oktober sudah hampir 95% dan penyaluran pada November baru terealisasi 18,45%.
Selain memberikan bantuan pangan berupa beras, pemerintah juga akan memberikan bantuan stunting kepada 1,45 juta keluarga rawan stunting (KRS). Adapun data KRS berasal dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Bantuan stunting mencapai Rp446,242 miliar per kuartal. Jadi, totalnya sekitar Rp892 miliar pada semester I/2024," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga menyediakan fasilitas PPN ditanggung pemerintah (DTP) atas penyerahan rumah dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi.
Fasilitas PPN DTP atas penyerahan rumah akan diberikan mulai November hingga Desember 2024 atas bagian penyerahan rumah senilai Rp2 miliar. Pada November 2023 - Juni 2024, fasilitas PPN DTP diberikan 100%. Untuk Juli – Desember 2024, fasilitas PPN DTP hanya 50%.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan bisa mencapai 5,24% bila ada stimulus fiskal. Bila stimulus tidak diberikan, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan diperkirakan hanya akan sebesar 5,08%. (rig)