Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengestimasi kinerja pendapatan negara pada tahun ini tidak mencapai target. Perekonomian yang mengalami tekanan menjadi penyebab utama setoran meleset.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (16/7/2019). Pendapatan negara diproyeksikan hanya mencapai 93,8% dari target APBN sebesar Rp2.165,1 triliun.
“Outlook penerimaan perpajakan tumbuh 8,2% dan pajak nonmigas tumbuh 10,5%,” katanya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjabarkan proyeksi setoran perpajakan hanya 92% dari target APBN senilai Rp1.786,4 triliun. Secara nominal, setoran pajak ditambah bea dan cukai diprediksi sebesar Rp1.643,1 triliun atau mencatatkan shortfall – selisih kurang antara realisasi dan target – senilai Rp143,3 triliun
Target tax ratio secara otomatis akan ikut meleset pada tahun ini. Outlook tax ratio hingga akhir tahun dipatok pada angka 11,1% terhadap produk domestik bruto (PDB). Proyeksi tersebut lebih rendah dari target dalam APBN 2019 sebesar 12,2%.
Belanja negara, sambungnya, juga diperkirakan tidak terserap seluruhnya dengan outlook sebesar 95,1% dari APBN 2019. Dengan demikian defisit anggaran diproyeksikan sebesar 1,93% terhadap PDB.
Adapun untuk pembiayaan defisit diprediksi sebesar 105% terhadap APBN 2019 yang sebesar Rp296 triliun. Hingga akhir tahun pembiayaan anggaran secara nominal naik menjadi Rp310, 8 triliun. “Rasio utang dijaga pada level aman dengan outlook 29,5% terhadap PDB,” imbuhnya. (kaw)