Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak John Hutagaol dalam seminar bertema 'Outlook Penerimaan Pajak 2019' di Universitas Mercu Buana, Kamis (6/12/2018). (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak optimistis dapat memenuhi target penerimaan 2019 yang terakhir kali diraih pada 2008 silam. Sejumlah instrumen menjadi andalan otoritas pajak untuk mengumpulkan pundi-pundi penerimaan ke kas negara.
Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak John Hutagaol mengatakan era keterbukaan informasi keuangan dalam skala global dalam bentuk Automatic Exchange of Information (AEoI) menjadi alat otoritas untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pasalnya celah untuk melakukan penghindaran pajak semakin diperkecil dengan adanya kerangka kerja sama AEoI ini.
"Sekarang dunia mengarah kepada transparansi, target menantang tapi kita optimis bisa mencapai 100%," katanya dalam sesi diskusi perihal 'Outlook Penerimaan Pajak 2019' di Universitas Mercu Buana, Kamis (6/12/2018).
Selain mengandalkan AEoI, Ditjen Pajak juga mengedepankan ekstensifikasi wajib pajak baru melalui program pengampunan pajak dan relaksasi kebijakan pajak seperti tax holiday dan PPh Final UMKM 0,5%, sehingga sumber penerimaan semakin luas dan dapat terjaga dalam jangka panjang.
Lebih lanjut, John menjabarkan optimisme untuk mencapai target itu juga didukung dengan performa penerimaan tahun ini yang tumbuh dobel digit. Pertumbuhan pajak tersebut diharapkan akan terus berlanjut pada 2019.
Semua langkah otoritas pajak tersebut bagian dari kebijakan pajak yang tidak eksesif terhadap kegiatan ekonomi. Namun, tetap bergerak maju dengan target yang terus meningkat tiap tahunnya.
John mengatakan melalui serangkaian instrumen tersebut diharapkan kepatuhan sukarela dapat menjadi paradigma utama dalam relasi antara wajib pajak dan otoritas, sehingga target penerimaan dapat dicapai tanpa harus membuat kegaduhan dalam proses pemungutannya.
"Kita hendak timbulkan kapatuhan sukarela dan ini adalah tren untuk antisipasi outlook penerimaan yang naik. Target ini menantang tapi kami optimis," imbuhnya.
Seperti diketahui, target penerimaan pajak 2019 senilai Rp1.577,6 triliun. Target itu naik 10,79% dibandingkan target APBN 2018 senilai Rp1.424,0 triliun atau tumbuh 16,78% dari outlook untuk realisasi tahun ini senilai Rp1.350,9 triliun. (Amu)