JAKARTA, DDTCNews – Laju perekonomian Indonesia pada 2019 diproyeksikan tidak jauh berbeda dengan tahun ini. Pelaku usaha mendapati faktor tambahan dari kegiatan politik yang menjadi tantangan ekonomi tumbuh lebih tinggi.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B.Sukamdani mengatakan faktor eksternal menjadi batu sandungan utama dalam akselerasi ekonomi. Perang dagang antara AS dan China menjadi faktor global yang masih memiliki implikasi luas meski sudah ada harapan moderasi pasca pertemuan G-20 pekan lalu.
"Pertumbuhan ekonomi kami proyeksikan di 5,2%. Jadi lebih konservatif dari target pemerintah di angka 5,3%," katanya dalam diskusi 'Outlook Apindo 2019', Rabu (5/12/2018).
Selain faktor global yang masih mendominasi, eskalasi suhu politik jelang Pilpres menjadi tantangan tersendiri pada 2019. Transisi politik disebut Hariyadi membuat pelaku usaha menunggu pemerintah hasil pemilu 2019 terbentuk.
Lebih lanjut, dia menggarisbawahi bahwa kinerja kabinet pemerintahan tidak akan optimal dalam tahun transisi politik. Pasalnya, pemilu yang dihelat April praktis menyita perhatian nasional hingga administrasi baru terbentuk pada Oktober 2019.
"Sekarang waktu kerja kabinet efektif hanya 10 bulan. Penilaian kami di dalam negeri tidak akan optimal dalam mencapai target ekonomi," imbuhnya.
Oleh karena itu, kuartal I 2019 akan menjadi kunci dalam akselerasi nasional pada 2019. Bila pemerintah bisa menyakinkan pelaku usaha untuk tetap ekspansi maka efeknya akan positif bagi ekonomi pada kuartal II dan III.
"Kuartal I kunci pertumbuhan ekonomi. Kalau pelaku usaha confident lakukan ekspansi efeknya akan positif di kuartal selanjutnya," ungkapnya. (Amu)