JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) merilis realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga triwulan pertama tahun 2018. Dalam pemaparannya Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan kinerja penerimaan perpajakan semakin membaik dalam tiga tahun terakhir.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan penerimaan perpajakan yang terdiri dari pajak dan bea cukai mencapai angka Rp160,7 triliun atau 9,9% dari APBN 2018. Dengan kata lain tingkat pertumbuhannya mencapai 13,6% dibandingkan periode yang sama pada 2017.
"Tahun lalu penerimaannya sampai Februari hanya Rp141,5 triliun atau tumbuh 6,8%. Sekarang kita bisa tumbuh dobel digit," katanya dalam konferensi pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Senin, (12/3).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerimaan negara per Februari 2018 sebesar Rp200,1 triliun. Capain ini berarti secara persentase memenuhi 10,6% dari APBN.
"Angka pertumbuhan penerimaan negara mencapai 17,1% jika dibandingkan tahun 2017 yang penerimaan negara itu Rp171,9 triliun dan 2016 sebesar Rp156,2 triliun," terangnya.
Begitu juga dengan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang tumbuh sebesar 34% dengan setoran sebesar Rp39,2 triliun. Capain ini lebih baik dari tahun lalu yang tumbuh 23,6% dengan jumlah setoran Rp29,3 triliun.
Selain itu, dari sisi defisit anggaran juga menunjukan perbaikan dari tahun lalu. Data tahun 2017 mencatat defisit mencapai 0,4% atau Rp54,7 triliun dan pada 2016 bahkan lebih tinggi lagi menyentuh 0,68% atau Rp86,7 triliun.
"Februari ini defisit adalah sebesar Rp48,9 triliun atau 0,33% dari GDP (gross domestic product). Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya. Dalam hal ini kalau dalam persentase GDP juga kelihatan makin lama makin turun defisitnya. Di tahun 2018 adalah 0,33% ini yang saya selalu sampaikan bahwa APBN kita makin hari makin kelihatan sehat dan baik," tutupnya.