VIETNAM

Termasuk Insentif Pajak, Stimulus Sekitar Rp74 Triliun Segera Dirilis

Dian Kurniati
Jumat, 13 Agustus 2021 | 15.58 WIB
Termasuk Insentif Pajak, Stimulus Sekitar Rp74 Triliun Segera Dirilis

Ilustrasi. 

HANOI, DDTCNews - Pemerintah Vietnam akan kembali meluncurkan paket stimulus senilai VND118 triliun atau sekitar Rp74 triliun dalam waktu dekat.

Wakil Menteri Keuangan Nguyen Duc Chi mengatakan stimulus itu diluncurkan untuk membantu dunia usaha bertahan di tengah lonjakan kasus Covid-19. Dia menyebut ada sejumlah insentif pajak yang masuk dalam paket stimulus.

"Target utama paket tersebut adalah bisnis yang terdampak pandemi," katanya, dikutip pada Jumat (13/8/2021).

Chi mengatakan dunia usaha yang memenuhi syarat dapat memperoleh sejumlah insentif pajak. Insentif tersebut yakni pemotongan pajak penghasilan dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) pada industri sektor pariwisata dan transportasi.

Pemotongan pajak akan diberikan pada bisnis dengan omzet tahunan di bawah VND200 miliar atau Rp126 miliar. Adapun pemotongan yang diberikan dapat mencapai separuh dari jumlah pajak terutang.

Selain itu, insentif lain yang akan diberikan misalnya pengurangan biaya penggunaan lahan dan penundaan pembayaran lainnya.

Chi menyebut pemerintah juga mempertimbangkan paket bantuan lain senilai VND20 triliun untuk membantu pebisnis menghadapi kesulitan luar biasa akibat pandemi Covid-19. Kemenkeu telah mengumpulkan berbagai masukan dan umpan balik dari kementerian dan lembaga lainnya mengenai paket tersebut.

"Setelah selesai, proposal akan dipresentasikan di depan Komite Tetap Majelis Nasional untuk ditinjau,” ujarnya.

Selain dari sisi fiskal, intervensi juga dilakukan dari sisi moneter. Kepada perbankan, Wakil Gubernur Bank Negara Vietnam Dao Minh Tu telah menginstruksikan penyesuaian suku bunga sejak awal pandemi.

Saat ini, bank komersial di Vietnam telah sepakat memangkas suku bunganya agar membantu dunia usaha melonggarkan likuiditas. Otoritas, sambungnya, akan memastikan semua bank menjalankan komitmen menurunkan suku bunga kredit.

"Prioritas utama bank sentral Vietnam adalah agar bisnis menerima semua dukungan yang mereka butuhkan untuk bangkit kembali setelah pandemi," katanya, seperti dilansir vietnamplus.vn. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.