OSLO, DDTCNews - Pemerintah Norwegia berencana menghapus fasilitas pembebasan PPN atas kendaraan listrik pada 2027.
Menteri Keuangan Jens Stoltenberg mengatakan adopsi penerapan kendaraan listrik di Norwegia telah berhasil. Sebab, pangsa pasar kendaraan listrik di negara tersebut sudah mencapai 95% pada tahun ini.
"Itulah sebabnya sekaranglah saatnya untuk menghilangkan insentif tersebut," katanya, dikutip pada Kamis (16/10/2025).
Stoltenberg menyampaikan rencana penghapusan pembebasan PPN atas kendaraan listrik saat membacakan RAPBN 2026 di parlemen.
Pemerintah memandang fasilitas pembebasan PPN atas kendaraan listrik sudah tidak dibutuhkan pada 2027. Kendaraan tanpa emisi dinilai akan tetap relatif menarik secara finansial karena pemerintah juga berencana menaikkan pajak atas pembelian kendaraan berbahan bakar fosil.
Meskipun termasuk negara produsen minyak terbesar di Eropa, Norwegia memiliki tingkat adopsi mobil listrik tertinggi di dunia. Pada September 2025, mobil listrik menyumbang lebih dari 98% pendaftaran kendaraan baru, sehingga rata-rata bulanan sejak awal tahun menjadi 95% pendaftaran kendaraan baru.
Adapun tarif PPN yang dikenakan atas mobil listrik di Norwegia ditetapkan sebesar 25%.
Dilansir thelocal.no, pemerintah dalam RAPBN 2026 juga berencana menurunkan ambang batas harga kendaraan listrik baru yang dikenakan PPN, dari saat ini 500.000 kroner menjadi 300.000 kroner.
Lantaran pemerintahan Partai Buruh merupakan minoritas, usulan pemerintah soal penghapusan fasilitas PPN tersebut masih perlu disetujui oleh parlemen sebelum disahkan.
Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia mengkritik rencana pemerintah yang hendak menghapus fasilitas PPN atas kendaraan listrik. Ketimbangkan menghapus fasilitas PPN, pengusaha agar pemerintah menghilangkan subsidi secara bertahap.
"Baik baru maupun bekas, harga mobil listrik akan naik signifikan," kata Sekjen Asosiasi Kendaraan Listrik Norwegia Christina Bu. (dik)