Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina kembali menambahkan jenis obat yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN).
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menambahkan 12 obat baru ke dalam daftar produk kesehatan yang dibebaskan dari PPN. Fasilitas pembebasan PPN diberikan sehingga harga obat lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Berdasarkan peraturan otoritas pajak, efektifitas fasilitas pembebasan PPN terbaru dimulai ketika BPOM mengumumkan daftar yang diperbarui," bunyi keterangan BPOM, dikutip pada Minggu (25/8/2024).
BPOM menyatakan penambahan obat yang dibebaskan PPN ini digunakan obat untuk pengobatan diabetes, penyakit mental, hipertensi, penyakit ginjal, kanker, dan tuberkulosis.
Pemerintah memberikan fasilitas pembebasan PPN untuk obat-obatan sejak Januari 2019. Pada awalnya, obat yang memperoleh fasilitas adalah untuk penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Melalui UU 10963 tentang Reformasi Perpajakan untuk Percepatan dan Inklusi, pemerintah mengatur ulang fasilitas pembebasan PPN untuk obat-obatan.
Sementara itu, peraturan teknis mengenai pemberian fasilitas PPN untuk obat-obatan ini tertuang dalam Surat Edaran Bureau of Internal Revenue (BIR) Nomor 17 Tahun 2024.
Fasilitas pembebasan PPN tersebut berlaku untuk penyerahan obat tertentu oleh produsen, distributor, grosir, dan pengecer.
Sejauh ini, ada lebih dari 2.000 obat yang mendapatkan fasilitas pembebasan PPN. Obat-obatan ini antara lain untuk mengobati diabetes, hipertensi, kanker, kolesterol tinggi, penyakit mental, tuberkulosis, dan penyakit ginjal.
Seperti dilansir newsinfo.inquirer.net, pemerintah Filipina telah menyediakan basis data untuk memeriksa produk kesehatan yang mendapatkan fasilitas pembebasan PPN pada laman verification.fda.gov.ph. (rig)