FASILITAS PERPAJAKAN

2 Syarat agar Pengusaha di KPBPB Dapat Fasilitas PPN Tidak Dipungut

Redaksi DDTCNews | Selasa, 29 November 2022 | 14:30 WIB
2 Syarat agar Pengusaha di KPBPB Dapat Fasilitas PPN Tidak Dipungut

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Penyerahan barang kena pajak (BKP) berwujud kepada pengusaha di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dapat memperoleh fasilitas PPN tidak dipungut apabila memenuhi sejumlah persyaratan.

Penyuluh Pajak Ahli Pertama Kanwil DJP Kepulauan Riau Herman Eka Putra menjelaskan terdapat 2 persyaratan yang harus dipenuhi. Adapun syarat tersebut tertuang dalam Pasal 3 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 173/2021.

Pertama, pemasukan BKP berwujud ke KPBPB dilakukan di pelabuhan yang ditunjuk. Kedua, BKP benar-benar telah masuk di KPBPB yang dibuktikan dengan pemberian endorsement,” katanya dalam akun Instagram @pajakkepri, dikutip pada Selasa (29/11/2022).

Baca Juga:
Rasio Defisit APBN 2025 Dirancang 2,45-2,8 Persen? Ini Kata Kepala BKF

Herman menyebut pengusaha di KPBPB yang memperoleh barang dari pengusaha di TLDDP, TPB, atau KEK dapat memperoleh fasilitas PPN tidak dipungut dengan mengajukan pemberitahuan perolehan barang kena pajak atau jasa kena pajak (PPBJ).

PPBJ tersebut lalu disampaikan pengusaha kepada 3 pihak antara lain kantor pelayanan pajak (KPP) tempat pengusaha di KPBPB terdaftar, pengusaha kena pajak (PKP) yang menyerahkan barang kena pajak berwujud, dan Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) melalui SINSW.

Dokumen PPBJ menjadi dasar bagi PKP di TLDDP, TPB, atau KEK yang menyerahkan barang kena pajak berwujud untuk membuat faktur pajak. Dalam pembuatan faktur pajak, pengusaha juga perlu memastikan PPBJ masih berlaku.

Baca Juga:
Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Herman menyebut masa berlaku PPBJ adalah 30 hari. Apabila telah melewati masa berlaku tersebut maka PPBJ dianggap gugur dan tidak dapat digunakan.

Setelah PPBJ dibuat pengusaha di KPBPB dan lawan transaksi telah menerbitkan faktur pajak, BKP berwujud dapat keluar dari pelabuhan. Lalu, otoritas pajak akan mengeluarkan endorsement berdasarkan verifikasi persyaratan.

Terdapat 3 dokumen yang diperlukan untuk endorsement antara lain dokumen pemberitahuan pabean atau pemasukan BKP berwujud ke KPBPB. Kemudian, surat persetujuan pengeluaran barang dan data tanggal realisasi pengeluaran barang dari kawasan pabean.

Terakhir, faktur pajak yang sesuai dengan ketentuan diberikan fasilitas tidak dipungut PPN dan/atau PPnBM. (Fikri/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?