SAMARINDA, DDTCNews – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur yakin perekonomian di Kaltim akan terus membaik. Pasalnya, pemerintah masih terus berupaya mengejar perbaikan di berbagai sektor ekonomi di Kaltim.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur Rusmadi mengatakan perbaikan tersebut akan segera datang dari berbagai sektor, seperti sektor perkebunan, pariwisata, hingga jasa perdagangan.
“Pertumbuhan ekonomi di sini memang belum ada perubahan dari beberapa waktu lalu karena sektor pertambangan batu bara mengalami kelesuan. Namun, sekitar sebulan (September) atau dua bulan lagi (Oktober), perbaikan itu akan terlihat,” ujar Rusmadi, kemarin (31/7).
Rusmadi menjelaskan sektor pertambangan batu bara merupakan sektor utama di Kalimantan Timur. Sehingga ketika sektor ini menurun, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur juga ikut menurun. Hal ini diperparah dengan kondisi perekonomian nasional dan global yang tidak stabil.
Pendapat Rusmadi diperkuat dengan adanya data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kaltim pada 2015 yang minus 0,85% dengan minyak dan gas/migas. Ketika dihitung tanpa migas, ekonomi itu menjadi minus 0,92%.
"Namun, kalau dihitung tanpa migas dan batu bara, ekonomi Kaltim justru tumbuh jadi 3,83%. Ini artinya kontribusi pertambangan batu bara pada perekonomian Kaltim sangat besar," tambahnya.
Melesunya sektor andalan ini juga membawa pengaruh pada sektor lainnya. Seperti dilansir melalui kaltim.prokal.co, Rusmadi menjelaskan banyak hotel yang pengunjungnya adalah pekerja batu bara, begitu pula restoran. Sektor transportasi juga mengalami dampak yang tidak jauh berbeda dengan sektor hotel dan restauran.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat minus 1,3% pada tiga bulan pertama di tahun ini. Kondisi ini jauh berbeda dibandingkan dengan provinsi tetangga yaitu Kalimantan Barat yang tumbuh sebesar 5,9% dan Kalimantan Tengah sebesar 5,2%. (Amu)