REPORTASE DDTC DARI SINGAPURA

Pemanfaatan AI untuk Pajak: Wujud Harmonisasi Teknologi dan Manusia

Redaksi DDTCNews
Selasa, 05 Agustus 2025 | 08.00 WIB
Pemanfaatan AI untuk Pajak: Wujud Harmonisasi Teknologi dan Manusia
<p>Jiewei Cao, Senior Associate 2, Risk Service, PwC Singapore saat memberikan pemaparan dalam&nbsp;<em>AI &amp; Tax Training Programme</em> yang digelar Tax Academy Singapore.</p>

SINGAPURA, DDTCNews – Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) makin luas, termasuk oleh profesional di bidang pajak. Topik ini menjadi salah satu sorotan dalam AI & Tax Training Programme yang digelar Tax Academy Singapore. DDTC turut mengirim profesionalnya untuk mengikuti pelatihan yang digelar di Revenue House, Singapura pada Senin (4/8/2025) ini.

Pelatihan yang menghadirkan sejumlah pembicara kompeten di bidang teknologi informasi ini menyoroti bagaimana AI dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan profesional pajak sehari-hari.

Senior Associate of Risk Service PwC Singapore Jiewei Cao menyebutkan setidaknya ada 3 contoh pemanfaatan AI oleh profesional di bidang pajak. Materi ini disampaikan Jiewei pada sesi 'AI Application in Tax'.

Pertama, pemanfaatan AI untuk membangun sistem perhitungan biaya beban atas pengeluaran terkait dengan perolehan harta berwujud (capital allowance).

Jiewei menjelaskan, dengan melatih model AI melalui data yang tepat, meningkatkan kemampuan AI untuk mencari sesuatu di internet, serta dengan bantuan analisis AI, profesional pajak bisa membuat sistem yang dapat mengklasifikasi ribuan data aset tetap secara cepat sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.

"AI yang dibangun juga dapat dikonfigurasi untuk melakukan self review ke internet. Dengan demikian, AI bisa menilai ulang apakah klasifikasi yang dibuatnya sudah benar atau memerlukan konfirmasi manusia sebagai tindak lanjut," kata Jiewei.

Kedua, pemanfaatan AI untuk membaca dokumen invoice secara pintar. Jenis invoice yang diterima dari lawan transaksi umumnya beraneka ragam bentuknya. Belum lagi, apabila wajib pajak melakukan transaksi dengan negara lain yang menggunakan huruf yang bukan huruf latin.

Kondisi tersebut kerap menjadi kendala bagi tim keuangan di perusahaan dalam merekapitulasi transaksi, apalagi dalam menganalisis pengenaan pajak yang seharusnya dilakukan untuk transaksi tersebut.

Dengan pengaturan model AI yang tepat, beberapa dokumen invoice yang beraneka ragam dapat disajikan dalam bahasa yang berbeda-beda. Dokumen invoice juga dapat ditarik, dirangkum, dan dirapihkan datanya dalam satu tabel master dalam waktu yang singkat.

Sistem yang ditunjukan ini juga bahkan telah dilengkapi dengan sistem validasi internal. Wajib pajak bisa memastikan data yang ditarik secara cerdas oleh AI sudah sesuai dengan data total nilai transaksi di masing-masing invoice yang diproses. Dengan demikian, ketepatan hasil prosesnya dapat tetap terjaga walaupun dilakukan secara otomatis.

Ketiga, yang tidak kalah penting adalah pemanfaatan implementasi AI Chatbot berbasis pengetahuan tertentu atau yang biasa dikenal sebagai Retrieval-Augmented Generation (RAG).

Jiewei juga mendemonstrasikan secara langsung bagaimana dirinya dapat menggunakan 56 artikel yang diterbitkan oleh IRAS untuk membuat chatbot custom. Dengan begitu, dirinya bisa membantu pengguna untuk menentukan ketentuan pengenaan pajak atas transaksi tertentu dalam bahasa sehari-hari.

Semua dapat dilakukannya hanya dengan menggunakan link website IRAS yang dapat diakses umum di internet dan teknik bertanya (prompting) yang tepat.

Melihat AI dengan Cara Pandang yang Tepat

Selain menyampaikan contoh implementasi AI, acara AI & Tax Training ini juga menegaskan perlunya mindset yang tepat ketika menggunakan dan mengembangkan model AI.

Pengembangan AI pada dasarnya tidak pernah menyasar ketepatan dan kebenaran absolut. Kemampuan AI untuk berpikir, menganalisis, dan mengotomatisasi pekerjaan seorang profesional pajak bukan berarti seluruh pekerjaan diserahkan penuh ke AI.

Profesional pajak tetap perlu menyadari bahwa AI tetap memiliki keterbatasan tertentu. Karenanya dalam menggunakan AI, profesional pajak tetap memerlukan bantuan manusia untuk mengerjakan hal-hal yang berada di luar kemampuannya.

Untuk mengabungkan aspek manusia pada model AI yang dibangun, profesional pajak dapat mengidentifikasi keterbatasan model AI yang dibangun dan memasukan hal tersebut ke dalam prompting AI yang digunakan. Mekanisme ini dikenal juga sebagai mekanisme human-in-the-loop.

Sebagai informasi, delegasi DDTC terdiri atas 2 profesional, yakni Head of Digital Transformation Gunawan dan Specialist of Digital Transformation Bhadrika Evandito Atmomintarso. Keduanya berasal dari Divisi Digital Transformation DDTC. Kehadiran mereka bertujuan memperkuat strategi perusahaan dalam memanfaatkan AI untuk riset, edukasi, dan konsultasi pajak.

Pelatihan bertajuk AI & Tax Training Programme ini membahas pemanfaatan generative AI dan AI agents untuk meningkatkan efisiensi kepatuhan, audit, dan analisis pajak. Materi ini memberi wawasan strategis tentang tren digitalisasi pajak global yang semakin relevan bagi industri.

Program internasional ini juga mempertemukan praktisi dan akademisi pajak dari berbagai negara sehingga membuka peluang kolaborasi riset serta akses teknologi terbaru. Hal ini juga membuka peluang bagi DDTC untuk merajut kerja sama dengan institusi global.

Partisipasi ini melengkapi pencapaian DDTC yang baru saja kembali masuk dalam 15 nominasi penghargaan tingkat Asia-Pasifik dari International Tax Review (ITR) yang berkedudukan di London, UK. Pengakuan tersebut menegaskan posisi DDTC sebagai pionir layanan pajak berbasis riset dan teknologi di Indonesia.

Hasil dari pelatihan di Singapura ini akan diadopsi dan diintegrasikan ke layanan konsultasi oleh DDTC Consulting; pengembangan riset oleh DDTC Fiscal Research and Advisory, DDTCNews, dan DDTC Library; serta program edukasi oleh DDTC Academy dan Perpajakan DDTC. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat transformasi digital perpajakan di Indonesia.

*Artikel reportase ini disusun oleh Head of Digital Transformation DDTC Gunawan.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.