Menteri Keuangan Nirmala Sitharama. (foto:Â financialexpress.com)
NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India mempertimbangkan pemangkasan tarif pajak barang dan jasa (goods and services tax/GST) atas pembelian sepeda motor. Saat ini, tarif pajak yang dikenakan mencapai 28%.
Pemangkasan tarif GST ini diharapkan mampu membuat harga sepeda motor semakin terjangkau untuk konsumen. Adapun pemangkasan tarif pajak ini sudah lama diusulkan oleh industri otomotif di India.
"Sepeda motor bukanlah barang mewah ataupun barang yang memiliki pasokan yang terbatas. Oleh karena itu, tarif GST atas pembelian sepeda motor sangat mungkin untuk direvisi," ujar Menteri Keuangan Nirmala Sitharama, dikutip pada Kamis (27/8/2020).
Industri otomotif berpandangan pemangkasan tarif GST ini akan mengurangi biaya di muka (upfront cost) atas setiap pembelian sepeda motor. Hal ini dinilai bisa membantu meningkatkan penjualan sepeda motor yang tertekan drastis akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data per Juli 2020, penjualan kendaraan bermotor roda dua mengalami kontraksi secara tahunan. Padahal, penjualan sepeda motor pada tahun lalu mencatatkan angka paling rendah sejak 1999.
Kontraksi penjualan sepeda motor ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang menekan optimisme konsumen. Pemangkasan tarif GST atas pembelian sepeda motor diharapkan mampu meningkatkan penjualan, terutama pada periode menjelang hari raya.
Times Drive melaporkan pemerintah tidak memiliki kekhawatiran terjadinya penurunan penerimaan pajak akibat dipangkasnya tarif. Pemerintah memiliki pandangan sejalan dengan pelaku industri yang menginginkan agar harga sepeda motor dibuat lebih terjangkau bagi masyarakat.
Usulan pemangkasan tarif GST bakal dikirimkan kepada GST Fitment Committee. Badan tersebut akan memberikan rekomendasi tertentu atas usulan pemangkasan tarif kepada GST Council. Nantinya, GST Council yang mengambil keputusan final mengenai pemangkasan tarif. (kaw)