Pergerakan pertumbuhan produksi IMK. (BPS)
JAKARTA, DDTCNews - Kinerja pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil berbanding terbalik dengan raksasa manufaktur. Ekspansi tetap berlaku untuk segmen usaha ini.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan pada 2018, pertumbuhan produksi usaha industri mikro dan kecil mencapai 5,66%. Capaian ini lebih tinggi dari tahun 2017 yang mencatat pertumbuhan sebesar 4,74%.
"Pada tahun 2018 ini Industri Mikro dan Kecil (IMK) tumbuh lebih tinggi dari industri besar dan sedang yang sebesar 4,07%," katanya di Kantor BPS, Jumat (1/2/2019).
Momentum pertumbuhan tersebut diharapkan dapat terus berlanjut di tahun ini. Pasalnya, segmen usaha ini mempunyai efek instan pada sektor riil perekonomian nasional.
Kecuk menyebutkan industri mikro dan kecil secara kapitalisasi memang kalah jauh ketimbang industri besar dan sedang. Namun, jumlah yang banyak dan beragamnya jenis usaha membuat industri ini sangat signifikan kepada sektor riil ekonomi masyarakat.
"Ke depan kita berharap IMK ini dapat tumbuh dengan bagus karena IMK ini meski unit usahanya kecil tapi jumlah unit usahanya luar biasa banyak, sehingga mempunyai dampak langsung kepada lapisan ekonomi yang ada di bawahnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Kecuk menyatakan pekerjaan rumah untuk industri mikro dan kecil pada tahun lalu serupa dengan industri besar. Usaha berbasis makanan masih mencatat kelesuan pada tahun lalu.
Tercatat, industri makanan mikro dan kecil hanya mampu tumbuh 4,7%. Angka yang jauh lebih rendah dari usaha sejenis di level besar dan sedang yang mampu tumbuh mencapai 7,4%.
"Perhatian harus diberikan kepada IMK makanan karena share mencapai 22,3%. Kita masih punya banyak PR salah satunya bagaimana meningkatkan daya saing industri kita," katanya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.