JAKARTA, DDTCNews – Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Satrio Budihardjo Joedono atau yang akrab dipanggil Billy Jooedono 1998-2004 meninggal dunia pada Minggu (16/4), pukul 23.30 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada usia 85 tahun.
Informasi yang dihimpun DDTCNews menyebutkan jenazah dengan Billy Joedono disemayamkan di kediamannya Jalan Patra Kuningan VIII Nomor 13, Komplek Pertamina Kuningan, Jakarta Selatan, dilanjutkan Senin (17/4).
Jenazah kemudian diberangkatkan dari rumah duka menuju Masjid Darrussalam Jalan Taman Patra Kuningan untuk dishalatkan, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Giritama Tonjong, Parung Bogor.
Sebelum menjabat sebagai Ketua BPK, Billy Joedono adalah Menteri Perdagangan 1993-1995. Setelah dari BPK, ekonom Universitas Indonesia kelahiran Pangkalpinang 1 Desember 1932 ini aktif sebagai anggota Dewan Pembina The Habibie Center.
Di kalangan auditor senior BPK, Billy terbilang cukup populer karena kegigihannya mempertahankan argumentasi perlunya penguatan BPK, seperti yang kini tertera dalam Pasal 23E UUD 1945, saat MPR mengamendemen konstitusi ketiga kalinya.
Namun, di kalangan pers, saat di BPK Billy dikenal cukup pelit informasi, meski pembawaannya hangat, mudah tersenyum, dan tidak canggung berhadapan dengan para kuli tinta. Namun, pernyataannya dikenal keras.
Ia pernah mengibaratkan BPK sebagai alarm mobil, sedangkan pemerintah adalah mobilnya. "Yang terjadi saat ini, mobilnya bobrok sehingga alarmnya berbunyi tiada henti," katanya. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.