MULAI 1 Oktober 2020, implementasi e-faktur 3.0 secara nasional akhirnya resmi berjalan. Namun demikian, tidak sedikit Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang belum paham sepenuhnya terkait dengan aplikasi e-faktur terbaru itu.
Ditjen Pajak (DJP) pun tidak tinggal diam. Otoritas pajak baru-baru ini menyediakan hotline khusus bagi PKP yang masih menemui kendala terkait dengan implementasi e-faktur 3.0 secara nasional tersebut.
Konsultasi teknis seputar e-faktur 3.0 tersedia dalam layanan Kring Pajak DJP 1500200. Selain itu, PKP bisa melakukan konsultasi melalui account representative (AR) di kantor pajak terdaftar.
Sejalan dengan itu, DJP menutup akses aplikasi e-faktur 2.2. Adapun fitur baru yang ada di e-faktur 3.0 antara lain prepopulated pajak masukan, prepopulated pemberitahuan impor barang (PIB), prepopulated SPT, dan sinkronisasi kode cap fasilitas.
Informasi mengenai e-faktur 3.0 juga bisa dilihat melalui media lainnya. Nah, DDTCNews kali ini akan menjabarkan cara mencetak SPT Masa PPN atau formulir 1111 di e-faktur 3.0 web based. Mula-mula silakan akses https://web-efaktur.pajak.go.id/.
Nanti, Anda akan diarahkan untuk Login aplikasi e-faktur. Silakan isi password akun PKP Anda, lalu klik Login. Lalu, silakan pilih sertifikat elektronik Anda, apabila laptop Anda memiliki beberapa sertifikat elektronik.
Setelah itu, Anda akan diarahkan untuk Login kembali aplikasi e-faktur dengan akun sesuai dengan sertifikat elektronik yang Anda pilih sebelumnya. Silakan isi password e-nofa, dan klik Login.
Pada menu utama e-faktur, silakan pilih Administrasi SPT dan klik Monitoring SPT. Pada kolom Daftar SPT, silakan untuk mengisi tahun pajak yang akan ingin Anda cetak. Misal, isi 2020 dan klik Tampilkan.
Nanti, Anda akan melihat SPT Masa yang sudah Anda laporkan. Untuk mencetak SPT Masa PPN yang sudah Anda laporkan, silakan klik Cetak SPT pada kolom Daftar SPT yang berada pada kanan layar Anda.
Setelah itu, SPT Masa PPN atau formulir 1111 tersebut akan otomatis terunduh dalam format PDF. Selain itu, Anda juga bisa mencetak bukti penerimaan elektronik (BPE) yang berada tepat di atas Cetak SPT.
Dalam BPE itu, Anda akan melihat data perincian mulai dari nama wajib pajak, tahun pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, masa pajak, status Surat Pemberitahuan (SPT), nomor tanda terima elektronik dan lain sebagainya. Selesai. Semoga bermanfaat. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.