KEBIJAKAN FISKAL

Lihat Penerimaan Pajak Seret, Pemerintah Tambah Utang

Redaksi DDTCNews
Selasa, 19 November 2019 | 11.38 WIB
Lihat Penerimaan Pajak Seret, Pemerintah Tambah Utang
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

JAKARTA, DDTCNews – Merespons masih tertekannya realisasi penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2019, pemerintah telah mengantisipasi pelebaran defisit anggaran tahun ini.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan antisipasi ini dilakukan dengan menambah jumlah pembiayaan yang tercatat sudah melebihi patokan dalam APBN 2019. Penambahan utang ditempuh pemerintah agar tetap mampu memberi stimulus pada perekonomian.

“Kita lihat bahwa penerimaan pajak sepenuhnya tidak bisa dicapai sesuai target, tapi pengeluaran [belanja] harus kita keluarkan untuk mencapai output,” katanya di Kantor Kemenkeu, Senin (18/11/2019).

Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) itu menyebut pelebaran defisit anggaran pemerintah mulai terlihat dalam kinerja APBN untuk bulan Oktober 2019. Pembiayaan anggaran terpantau sudah melampaui patokan yang ditetapkan.

Hingga akhir Oktober 2019, pembiayaan utang tercatat senilai Rp384,5 triliun atau 107% dari target APBN yang ditetapkan senilai Rp359,5 triliun. Realisasi pembiayaan utang tersebut tumbuh 14,2% dan berbanding terbalik dengan performa periode sama tahun lalu yang justru terkontraksi 18,8%.

“Kita memutuskan melakukan pelebaran pembiayaan. Kalau sebelumnya defisit 1,84% terhadap PDB [produk domestik bruto] maka pada saat ini kita melihat akan adanya pelebaran defisit dan ini kelihatan dalam pembiayaan kita,” paparnya.

Suahasil menekankan kebijakan fiskal yang ekspansi di tengah seretnya penerimaan harus dilakukan secara cermat. Dengan demikian, golontoran belanja pemerintah dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun.

Kegiatan belanja seperti bantuan sosial, pembangunan infrastruktur, dan pembayaran PBI untuk BPJS Kesehatan harus dilakukan secara efektif untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Secara keseluruhan jumlah pembiayaan kita sudah lebih tinggi dari tahun lalu. Ini menjadi penyeimbang kita supaya tetap bisa jalankan belanja negara dengan tetap mengedepankan efisiensi anggaran,” imbuh Suahasil. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.