DDTC Academy sukses menggelar practical course bertajuk Menghadapi Pemeriksaan serta Negosiasi Pajak dengan Kreativitas, Empati, dan Humor - Batch 2 secara offline pada Kamis (4/12/2025) di Menara DDTC, Jakarta.
Kepada 21 praktisi pajak lintas industri yang mengikuti course ini, Founder DDTC Danny Septriadi, S.E., M.Si., LL.M Int. Tax, CHP menyajikan resep success story dari pengalamannya 30 tahun lebih di bidang pajak. Singkatnya, Danny mengutarakan kekuatan dari strategi retorika Aristoteles saat negosiasi dan pemeriksaan: logos, ethos, dan pathos.
Ketiga unsur itu pada dasarnya saling berkaitan, dengan logos (data dan bukti yang kuat) sebagai landasannya. Kemudian, logos tersebut bisa diperkokoh lagi menggunakan ethos (kredibilitas) serta direkatkan bahkan dipercantik dengan pathos (emosi).
“Sebagai praktisi pajak, Anda pasti sudah terbiasa menyediakan logos. Tapi, penting juga untuk membangun dan menjaga kredibilitas atau ethos dengan susah payah. Jangan sampai apa yang kita sampaikan saat pemeriksaan tidak sesuai dengan kenyataannya. Sebab begitu ethos kolaps, mau pakai data atau humor jungkir balik pun enggak akan mempan. Sudah terlambat,” pesan Danny.
Danny bersama Ulwan Fakhri, S.S., M.I.Kom., CHP., peneliti Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3), turut mengajak para peserta mendalami strategi penggunaan humor dalam negosiasi. Mulainya dari mengenal gaya humor (humor style) masing-masing peserta. Harapannya dengan mengenal karakter humor pribadi terlebih dahulu, peserta dapat lebih luwes menggunakan humor pada orang lain sebagai strategi komunikasi.
“Dari kelas ini, saya jadi tahu apa gaya humor saya dan gaya humor mana yang baiknya saya gunakan untuk negosiasi,” ungkap seorang peserta yang merupakan staf pajak dari perusahaan material konstruksi.
Sementara itu, salah satu dari dua peserta hari ini yang berprofesi sebagai widyaiswara memberi feedback seperti berikut: “Wajib pajak, fiskus, bahkan juga hakim pengadilan pajak, sama-sama manusia. Jadi, semuanya pasti bisa berempati ketika kita punya kemampuan berkomunikasi yang bagus.”
Selain melalui simulasi, pelatihan ini juga mengadaptasi metode cartoon caption yang jarang digunakan di pendidikan formal. Dengan menggabungkan disiplin perpajakan dengan humor studies, peserta dapat mengasah kreativitas, empati, serta humornya dalam ragam konteks negosiasi imajiner yang telah dikurasi oleh fasilitator. Kapasitas kelas yang terbatas juga membawa manfaat tersendiri. Sebab akhirnya, suasana belajar jadi lebih interaksional sekaligus intim.
Pelatihan hasil kolaborasi DDTC Academy dan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) ini hadir untuk menjawab pentingnya life skills, terutama komunikasi efektif dalam proses pemeriksaan dan negosiasi pajak. Sebab di sana, ketegangan antara wajib pajak dan otoritas kerap muncul dan dapat menghambat tercapainya penyelesaian yang adil bagi kedua pihak.
Di samping itu, panduan United Nations Practical Manual on Transfer Pricing for Developing Countries (2021) juga telah menekankan pentingnya soft skills, seperti komunikasi, bagi para praktisi pajak. Tentu kecakapan tersebut akan semakin maksimal jika didukung dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta resiliensi diri.
Mari kita lihat di video berikut bagaimana keseruan pelatihan negosiasi pajak dan humor ini pada kelas yang telah berlangsung kemarin
Teknik Negosiasi Pajak yang Efektif dan Humanis di Practical Course DDTC Academy dan IHIK - Batch 2
Sejauh ini, kami belum bisa memastikan kapan pelatihan Menghadapi Pemeriksaan serta Negosiasi Pajak dengan Kreativitas, Empati, dan Humor - Batch 3 akan diadakan. Untuk mendapatkan priority seat pada batch selanjutnya, baiknya registrasikan diri Anda melalui tautan berikut: https://link.ddtc.co.id/waitinglistIHIKbatch3.
Akan tetapi, apabila Anda ingin menentukan sendiri jadwal dan lokasi untuk pelaksanaan practical course ini, silakan kontak DDTC Academy untuk personalised training.
Setelah sukses menggelar Exclusive Seminar: Global Minimum Tax for Dummies, DDTC Academy akan kembali menggelar exclusive seminar terkait dengan pajak minimum global (global minimum tax/GMT).
Bertajuk Global Minimum Tax: Readiness Check, acara ini akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Desember 2025, pukul 09.30–15.30 WIB di Menara DDTC. Segera daftar melalui situs web DDTC Academy.
Acara tersebut kembali menghadirkan beberapa profesional yang tergabung dalam DDTC Global Minimum Tax Expert Panel. Adapun expert panel ini didedikasikan untuk memberikan capacity building terkait dengan GMT.
Pascaberlakunya PMK 136/2024, mereka telah berpengalaman memberikan pendampingan, melakukan riset, hingga menyusun advisori terkait implementasi ketentuan pajak minimum global kepada sejumlah perusahaan multinasional.
Mereka adalah Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji, S.E., M.SE., M.Sc. IBT., BKP., ADIT., Senior Specialist of DDTC Fiscal Research & Advisory Hamida Amri Safarina S.H., BKP., ADIT. dan Syadesa Anida Herdona, S.I.A., BKP., serta Specialist of DDTC Fiscal Research & Advisory Rinaldi Adam Firdaus, S.E., BKP.
Dengan capacity building, wajib pajak pada akhirnya juga dapat mengecek kesiapan dalam menghadapi implementasi GMT. Apalagi, implementasi pengenaan GMT di Indonesia telah memasuki babak baru yang ditandai dengan status qualified atas penerapan income inclusion rule (IIR) dan domestic minimum top-up tax (DMTT) berdasarkan pada PMK 136/2024.
Terlebih, amendemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 212 memasukkan reformasi pajak internasional ketentuan model Pilar 2 yang merujuk amendemen International Accounting Standard (IAS) 12. Artinya, ada kewajiban pengungkapan terkait dengan GMT dalam laporan keuangan.
Bila tercakup pada tahun ini, entitas konstituen wajib membayar pajak tambahan pada 2026 dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) paling lambat pada 30 Juni 2027. Pastikan perusahaan Anda patuh dan mitigasi risikonya dari sekarang. Segera daftar melalui situs web DDTC Academy.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi WhatsApp Hotline DDTC Academy 0812-8393-5151 (Minda) atau email [email protected]. (sap)
