JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) berseru kepada negara-negara anggota G-20 untuk menghapus semua kebijakan proteksi baik tarif maupun non-tarif yang dinilai menghambat perdagangan bebas.
Menurutnya, kebijakan proteksi itu justru merugikan negara-negara berkembang. Jokowi kembali mengingatkan semangat perjanjian perdagangan bebas yang sejatinya bertujuan mendorong perdagangan global.
“Tujuannya agar perdagangan tetap terbuka dan konsisten dengan World Trade Organization (WTO) serta dapat menghindari pengecualian bagi para negara non-anggota,” ujarnya pada sesi ketiga KTT G-20 di Huangzhou International Expo Center, Tiongkok, Senin (5/9).
Jokowi meminta negara-negara G-20 bersinergi memperkuat perdagangan multilateral yang belakangan ini terus melemah dan menemui banyak kendala. Pasalnya, perdagangan merupakan motor penggerak perekonomian.
Menurutnya ntuk semakin memajukan UMKM di negara berkembang, Jokowi meminta agar para pelaku UMKM diberikan kesempatan yang lebih besar untuk bersaing di level internasional dan berperan dalam perekonomian dunia.
Jokowi menyebutkan saat ini di Indonesia UMKM semakin mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung perekonomian lantaran telah membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, UMKM juga berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) dan memperluas akses kegiatan ekonomi produktif.
Dalam pidatonya, Jokowi menyampaikan Indonesia benar-benar berkomitmen meningkatkan iklim usaha dan investasi dalam negeri. Terbukti, dengan dikeluarkannya sejumlah paket ekonomi yang diyakini mampu menggairahkan investasi. (Gfa)