PEREKONOMIAN INDONESIA

Istana Sebut Ekonomi RI Tangguh di Tengah Perlambatan Global

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 10 Februari 2024 | 17:30 WIB
Istana Sebut Ekonomi RI Tangguh di Tengah Perlambatan Global

Foto udara bangunan kawasan pesisir utara di Jakarta, Rabu (17/1/2024). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wpa.

JAKARTA, DDTCNews – Perekonomian Indonesia dinilai cukup tangguh meski ada perlambatan secara global. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono mengatakan kinerja ekonomi nasional sepanjang 2023 tetap terjaga dan tumbuh solid.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2023 tumbuh positif sebesar 5,04% year on year (y-o-y), dan secara keseluruhan tahun 2023 tumbuh 5,05% (c-to-c).

"Kinerja perekonomian Indonesia pada periode tersebut tetap terjaga dan dapat menjadi pijakan kokoh untuk periode selanjutnya," kata Edy, dikutip pada Sabtu (10/2/2024).

Baca Juga:
Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Menurut Edy, meski lebih rendah dibandingkan 2022, ekonomi Indonesia sepanjang 2023 masih cukup tangguh. Terlebih jika dibandingkan dengan negara-negara G-20, seperti Meksiko yang hanya tumbuh 3,4% dan Arab Saudi yang terkontraksi 0,9%.

Dari sisi pengeluaran, imbuh Edy, ketangguhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 (c-t-c) ditopang oleh masih kuatnya pertumbuhan komponen konsumsi rumah tangga (tumbuh 4,82%) dan komponen PMTB (tumbuh 4,40%). Kedua komponen tersebut meyumbang 82,51% PDB Indonesia. Sementara terkait pertumbuhan komponen ekspor, sambung dia, terjadi perlambatan, yakni hanya 1,32%.

"Perlambatan pertumbuhan ekspor sejalan dengan termoderasinya harga komoditas unggulan ekspor Indonesia dan aktivitas ekonomi global yang melambat," jelasnya.

Baca Juga:
RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Edy menambahkan dari sisi lapangan usaha, terdapat 5 sektor penopang utama PDB Indonesia yang konsisten tumbuh positif. Keima sektor itu adalah industri pengolahan (4,64%), perdagangan (4,85%), pertanian (1,30%), pertambangan (6,12%), dan konstruksi (4,91%).

Kelima sektor tersebut menyumbang 64,58% PDB Indonesia. Adapun beberapa sektor yang konsisten tumbuh tinggi dalam 2 tahun terakhir dan tetap melanjutkan tren positif, terang Edy, dantaranya transportasi dan pergudangan (13,96%), jasa lainnya (10,52%), serta sektor akomodasi dan makanan minuman (10,01%).

Deputi Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden ini juga mengungkapkan sepanjang 2023 industri pengolahan mampu melanjutkan pertumbuhan positif meski sedikit melambat, dari 4,89% pada 2022 menjadi 4,64% pada 2023.

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Pertumbuhan positif tersebut utamanya ditopang oleh subsektor yang terkait dengan hilirisasi, seperti industri logam dasar (14,17%) dan industri barang logam (13,67%). "Dengan demikian pangsa sektor Industri Pengolahan pada 2023 sedikit meningkat," kata Edy.

Pada kesempatan itu, Edy mengapresiasi kinerja perekonomian Indonesia sepanjang 2023 yang dinilai cukup berkualitas dan inklusif. Hal ini tercermin dari beberapa indikator. Di antaranya, tingkat pengangguran konsisten menurun pasca pandemi dari 5,86% pada Agustus 2022 menjadi 5,32% pada Agustus 2023. Indikator lainnya, kata dia, yakni tingkat kemiskinan juga konsisten menurun dari 9,54% pada Maret 2022 menjadi 9,36% pada Maret 2023,.

"Tingkat pertumbuhan yang solid ini juga dicapai dengan inflasi yang terkendali di angka 2,61 persen pada 2023," katanya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

RKP 2025 Disusun Meski RPJPN Belum Diundangkan, Ini Alasan Bappenas

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

BERITA PILIHAN
Sabtu, 27 April 2024 | 14:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

WP Kelompok Ini Dikecualikan dari Pengawasan Rutin Pelaporan SPT

Sabtu, 27 April 2024 | 14:00 WIB KPP PRATAMA TANJUNG BALAI KARIMUN

WP Tak Lunasi Tunggakan Pajak, Rekening Diblokir dan Saldo Disita

Sabtu, 27 April 2024 | 13:30 WIB ONLINE SINGLE SUBMISSION

Kemendagri Beri Hak Akses Data NIK untuk Keperluan Perizinan di OSS

Sabtu, 27 April 2024 | 12:30 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Sabtu, 27 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Kemendagri Minta Pemda Tetap Antisipasi Inflasi Pasca-Lebaran

Sabtu, 27 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Penindakan Kepabeanan dan Cukai dari Tahun ke Tahun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! WP Ini Tak Kena Sanksi Denda Meski Telat Lapor SPT Tahunan

Sabtu, 27 April 2024 | 10:03 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Wajib Pajak Siap-Siap Ditunjuk DJP, Ikut Uji Coba Coretax System

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB PENDAPATAN DAERAH

Mendagri Minta Pemda Ambil Terobosan Demi Tingkatkan PAD