AUSTRALIA

Insentif Pajak Diklaim Efektif Dukung Pemulihan Ekonomi

Dian Kurniati
Sabtu, 20 Maret 2021 | 15.01 WIB
Insentif Pajak Diklaim Efektif Dukung Pemulihan Ekonomi

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg saat berbicara di hadapan wartawan baru-baru ini. Pemerintah Australia mengklaim insentif pajak terbukti efektif mendukung pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19. (Foto: Elesa Kurtz/canberratimes.com.au)

CANBERRA, DDTCNews - Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg menyebut insentif pajak terbukti efektif mendukung pemulihan ekonomi dari tekanan pandemi Covid-19.

Frydenberg mengatakan pemerintah telah memberikan potongan pajak senilai miliaran dolar, dan masih akan terus bertambah dalam beberapa bulan mendatang.

Menurutnya, masyarakat telah memanfaatkan potongan pajak tersebut untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. "Kami belum keluar dari krisis ini, tetapi kami dapat melihat cahaya di ujung terowongan," katanya, dikutip Rabu (17/3/2021).

Frydenberg mengatakan pemerintah masih mewaspadai penularan Covid-19, meski vaksinasi telah berjalan. Oleh karena itu, dia meminta pejabat negara bagian mengatur pintu perbatasan wilayahnya secara proporsional.

Menurutnya, penutupan wilayah memiliki konsekuensi sangat besar terhadap perekonomian. Di sisi lain, insentif subsidi gaji JobKeeper juga akan berakhir pada akhir bulan ini.

Frydenberg kemudian membahas perbaikan anggaran saat krisis mereda. Dalam tinjauan anggaran tengah tahun yang dirilis pada Desember 2020, defisit anggaran mencapai AU$197,7 miliar atau Rp2,2 kuadriliun pada tahun fiskal 2020/2021.

Defisit anggaran diperkirakan masih akan berada di zona merah dalam 3 tahun mendatang, yakni sebesar AU$66 miliar atau Rp737,9 triliun pada tahun fiskal 2023/2024.

Anggaran 2021/2022 akan jatuh tempo pada 11 Mei 2021. Sampai saat ini, pemerintah telah merealisasikan pemotongan pajak sekitar AU$9 miliar atau Rp100,6 triliun kepada 8,8 juta warga Australia, dan masih ada AU$2 miliar atau Rp22,3 triliun lagi untuk bulan-bulan berikutnya.

"Bukan hanya pemotongan pajak yang menjadi strategi kami, tetapi serangkaian tindakan yang dirancang untuk meningkatkan aktivitas ekonomi," ujarnya dilansir thewest.com.au.

Dia menunjuk pada inisiatif seperti JobMaker yang memberikan keringanan kredit, memajukan proyek infrastruktur, serta mengadakan program magang dan paket pariwisata. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.