Gubernur BI Perry Warjiyo. (foto: BI)
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap bergerak di kisaran 5%. Faktor domestik masih menjadi penopang utama perekonomian nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan proyeksi otoritas moneter untuk pertumbuhan ekonomi tahun depan bergerak di kisaran 5,1% hingga 5,5%. Angka tersebut lebih moderat dari proyeksi pemerintah yang berkisar pada angka 5,3% hingga 5,6%.
“Untuk 2020, BI melihat prospek ekonomi nasional akan membaik dengan kisaran 5,1% sampai 5,5% yang ditopang permintaan domestik yang membaik dan eksternal yang membaik,” katanya dalam Rapat di Badan Anggaran DPR, Selasa (11/6/2019).
Perry menyebut kondisi domestik dan internasional yang membaik akan mendorong ekonomi bergerak positif tahun depan. Namun demikian, dinamika global tetap menjadi faktor utama yang berisiko mengerem laju pertumbuhan ekonomi.
Implikasi perang dagang yang meningkat tahun ini diperkirakan akan membuat pertumbuhan ekonomi bergerak tipis tahun depan. Selain itu, lesunya volume perdagangan global dan harga komoditas juga ikut memengaruhi pertumbuhan global tahun depan.
“BI memperkirakan pertumbuhan global tahun ini di 3,3% atau lebih rendah dari perkiraan sebesar 3,6%. Untuk 2020 akan sedikit lebih baik dengan tumbuh 3,4%,” paparnya.
Oleh karena itu, faktor domestik menjadi perhatian utama bank sentral. Aspek konsumsi rumah tangga dan investasi di dalam negeri diharapkan mampu terakselerasi lebih baik pada tahun depan.
“Dari situ memang untuk dorong pertumbuhan ekonomi kita harus banyak andalkan ekonomi domestik baik konsumsi dan investasi sambil ekonomi global kita awasi,” imbuh Perry. (kaw)