KINERJA EKSPOR

Ekspor CPO Diproyeksikan Konsisten Naik Tahun Depan

Redaksi DDTCNews | Sabtu, 12 Desember 2020 | 07:01 WIB
Ekspor CPO Diproyeksikan Konsisten Naik Tahun Depan

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah meningkatkan tarif pungutan layanan ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai Kamis pekan ini. Kebijakan yang diyakini tidak banyak memengaruhi kinerja ekspor pada tahun depan.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Eddy Abdurachman mengatakan pemerintah tetap memproyeksikan kenaikan ekspor minyak kelapa sawit pada tahun depan meskipun tarif ekspor meningkat. Menurutnya, tetap optimistis ekspor tidak akan mengendur meskipun pelaku usaha dikenakan beban tambahan.

"Pada 2021 diproyeksikan ada peningkatan ekspor dari 32 juta metrik ton menjadi 36 metrik ton. Ini sudah disepakati dengan Kemendag. Kenaikan tarif ini tidak berpengaruh terhadap kinerja ekspor," katanya dalam sosialisasi PMK No.191/2020, Selasa (8/12/2020).

Baca Juga:
Harga Referensi Naik, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$52 Per MT Bulan Ini

Optimisme pemerintah tersebut berdasarkan beberapa aspek. Pertama, industri kelapa sawit pada tahun ini di tengah pandemi Covid-10 tetap stabil dan tidak berdampak signifikan.

Sebanyak 6,9 juta petani dan 16,2 juta pekerja sektor industri kelapa sawit masih terjamin kesejahteraannya di tengah himpitan ekonomi akibat pandemi.

Kedua, harga CPO di pasar internasional mengalami anomali dengan tren kenaikan. Padahal pada saat yang komoditas lain mengalami tekanan akibat turunnya permintaan. Faktor ini disebabkan masih rendahnya produksi komoditas pengganti alias subtitusi minyak kelapa sawit seperti minyak kedelai.

Baca Juga:
Harga Referensi Turun, Tarif Bea Keluar CPO Tetap US$33/MT Bulan Ini

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sistem Manajemen Investasi Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Ludiro mengatakan kenaikan tarif ini merupakan bentuk pengorbanan industri untuk memperbaiki iklim usaha di masa depan. Menurutnya, kenaikan tarif ekspor ini akan digunakan untuk berbagai kegiatan untuk menjaga iklim ekonomi komoditas minyak kelapa sawit mulai dari hulu sampai hilir.

Pada sektor hulu, BPDP Kelapa Sawit akan melakukan peremajaan lahan untuk meningkatkan produktivitas khususnya pada level petani. Kemudian dana pungutan juga akan digunakan untuk memberikan insentif bagi pengembangan program biodiesel 30% untuk menciptakan pasar domestik yang kuat.

"Jadi perlu adanya pengorbanan dari pelaku industri melalui pungutan ekspor untuk menjaga supply dan demand," terangnya.

Baca Juga:
Harga Referensi Naik, Tarif Bea Keluar CPO Kini US$33 per Metric Ton

Sebagai informasi, penetapan tarif pada PMK Nomor 191/PMK.05/2020 juga berbeda dibandingkan dengan sebelumnya. Jika sebelumnya tarif pungutan ekspor ditetapkan secara tunggal, kini terdapat 15 layer tarif berdasarkan harga CPO.

Saat ini, pemerintah memberlakukan tarif pungutan ekspor hanya US$55 per ton. Sementara pada ketentuan yang baru, tarif US$55 per ton hanya berlaku jika harga CPO sama atau di bawah US$670 per ton.

Tarif pungutan ekspor akan naik secara bertahap mengikuti harga CPO, yakni US$60 per ton untuk harga CPO US$695 per ton, hingga US$225 per ton untuk harga CPO di atas US$995 per ton.

Baca Juga:
Harga Referensi CPO Naik, Tarif Bea Keluar Tetap US$18 per MT

Kenaikan tarif juga berlaku untuk jenis layanan ekspor kelapa sawit lainnya. Misalnya, crude palm kernel oil (CPKO), crude palm olein, crude palm stearin, dan biodiesel dari minyak sawit dengan kandungan metil ester lebih dari 96,5%.

Meski demikian, ada beberapa jenis layanan yang masih menerapkan tarif pungutan ekspor tetap, yakni tandan buah segar US$0, biji sawit US$25 per ton, bungkil sawit US$25 per ton, dan tandan buah kosong US$15 per ton. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 01 April 2024 | 09:35 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi Naik, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$52 Per MT Bulan Ini

Senin, 04 Maret 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi Turun, Tarif Bea Keluar CPO Tetap US$33/MT Bulan Ini

Kamis, 01 Februari 2024 | 11:37 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi Naik, Tarif Bea Keluar CPO Kini US$33 per Metric Ton

Selasa, 16 Januari 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi CPO Naik, Tarif Bea Keluar Tetap US$18 per MT

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024