PER-27/BC/2023

DJBC Revisi Ketentuan Barang Impor yang Mendapatkan Fasilitas KITE

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 11 Januari 2024 | 15:30 WIB
DJBC Revisi Ketentuan Barang Impor yang Mendapatkan Fasilitas KITE

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – DItjen Bea dan Cukai (DJBC) mengatur kembali ketentuan teknis penyelesaian barang asal impor yang mendapat kemudahan impor untuk tujuan ekspor (KITE) dengan cara selain diekspor.

Pengaturan kembali tersebut tertuang dalam Perdirjen Bea dan Cukai No. PER-27/BC/2023. Beleid itu dirilis untuk lebih meningkatkan pelayanan dan pengawasan atas penyelesaian barang asal impor yang mendapat KITE selain dengan cara diekspor.

“Untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan…perlu mengatur kembali ketentuan mengenai juknis penyelesaian barang asal impor yang mendapat KITE dengan cara selain diekspor,” bunyi salah satu pertimbangan PER-27/BC/2023, dikutip pada Kamis (11/1/2024).

Baca Juga:
Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

KITE merupakan salah satu fasilitas kepabeanan yang diberikan terhadap perusahaan yang memenuhi kriteria. Fasilitas KITE terbagi menjadi 3 jenis, di antaranya KITE Pembebasan dan KITE untuk Industri Kecil Menengah (IKM).

KITE pembebasan adalah pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor atau pemasukan Barang dan Bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.

Sementara itu, KITE IKM adalah kemudahan berupa pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor dan/atau pemasukan barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan ekspor dan/atau penyerahan produksi IKM.

Baca Juga:
Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Selain dengan diekspor, barang asal impor yang mendapat fasilitas KITE dapat diselesaikan kewajiban kepabeanannya dengan cara lain. Merujuk PER-27/BC/2023., cara lain tersebut meliputi dimusnahkan, dirusak, diserahkan, dijual, dipindahtangankan, dan/atau dikembalikan (retur).

Setiap cara penyelesaian tersebut ada peruntukannya masing-masing. Misal, penyelesaian dengan cara dirusak dapat dilakukan oleh Perusahaan KITE atas barang dan bahan yang rusak, barang dalam proses rusak, dan/atau hasil produksi rusak, yang sifat barangnya tidak dapat dimusnahkan, diekspor kembali atau diretur.

PER-27/BC/2023 berlaku mulai 1 Februari 2024 dan mencabut Pasal 13, Pasal 14, Lampiran V, dan Lampiran XIV P-22/BC/2009 s.t.d.dt.d PER-23/BC/2022. Selain itu, Pasal 12 ayat (5), Pasal 21 ayat (2), dan Pasal 22 ayat (3) PER-8/BC/2022 juga akan turut dicabut. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 17:00 WIB PAJAK PENGHASILAN

Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Selasa, 30 April 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Pekerja Migran Perlu Pahami Aturan Barang Kiriman Agar Bebas Bea Masuk

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS