KEPABEANAN

DJBC Berupaya Genjot Ekspor, Ini Fasilitas yang Diberikan

Dian Kurniati | Jumat, 28 Februari 2020 | 11:14 WIB
DJBC Berupaya Genjot Ekspor, Ini Fasilitas yang Diberikan

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) terus menebar fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) kepada sejumlah perusahaan untuk mendorong peningkatan pengapalan ke luar negeri.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Syarif Hidayat mengatakan fasilitas KITE akan membebaskan pengusaha dari bea masuk dan PPN impor saat mengimpor bahan baku, asal diolah atau dirakit untuk kemudian diekspor.

Pengusaha, sambung Syarif, juga akan terbebas dari bea masuk tambahan seperti bea masuk anti-dumping, bea masuk pembalasan, bea masuk safeguard, dan bea masuk imbalan. Hal ini tentu menguntungkan bagi pelaku usaha.

Baca Juga:
Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

“Dengan fasilitas KITE ini, perusahaan akan mendapatkan kemudahan berupa pengembalian bea masuk yang berdampak baik bagi cashflow perusahaan. Dengan demikian, dapat meningkatkan daya saing perusahaan, investasi, dan ekspor nasional,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2020).

Beberapa izin KITE dalam sepekan terakhir berasal dari Kanwil DJBC Jakarta untuk produsen kawat baja PT Bekaert Wire Indonesia. Kanwil DJBC Jatim II juga memberikan dua izin fasilitas KITE, yang salah satunya kepada PT Honsoar Mapan Cabinetry, perusahaan furnitur dengan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa.

Syarif menyebut KITE sebagai salah satu fasilitas fiskal yang akan memudahkan pelaku usaha dalam negeri meningkatkan ekspor. Menurutnya, DJBC akan terus menerbitkan izin fasilitas itu kepada industri yang memenuhi syarat, yaitu badan usaha manufaktur yang berorientasi ekspor.

Baca Juga:
Sri Mulyani Revisi Penyelesaian Barang Cukai yang Dirampas Negara

Sebelum memberikan izin fasilitas KITE, DJBC juga berupaya menggali potensi ekspor di daerah dengan memberikan asistensi kepada para pelaku usaha. Syarif berkata biasanya Kanwil DJBC bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan mengadakan forum koordinasi ekspor dan impor untuk para pengusaha.

Kantor DJBC Pantoloan, misalnya, yang bekerja sama dengan Disperindag Palu, Sulawesi Tengah, menawarkan proses cepat dan mudah untuk pengusaha berorientasi ekspor mendapatkan fasilitas KITE maupun kawasan berikat. Syarif berharap program tersebut akan meningkatkan kegiatan ekspor dan impor langsung di Pelabuhan Pantoloan.

“Pemberian fasilitas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perekonomian, seperti penyerapan tenaga kerja dan peningkatan daya saing produk,” ujarnya. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Sedang Uji Coba, Ini Manfaat Modul Vehicle Declaration dalam CEISA 4.0

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024