Laode Muhammad Syarif dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan). (foto: Instagram @smindrawati)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan tengah melakukan perbaikan integritas di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) seusai kabar dugaan penyalahgunaan wewenang oleh pegawainya.
Sri Mulyani mengatakan musibah tersebut menjadi momentum untuk pembersihan dan perbaikan Kemenkeu. Dia pun mengapresiasi kelompok masyarakat yang tergabung dalam pegiat antikorupsi dalam mendukung upayanya memperkuat integritas Kemenkeu.
"Musibah ini menjadi momentum pembersihan dan perbaikan @kemenkeuri. Kami terus membenahi dan membersihkan yang kotor," katanya melalui Instagram @smindrawati, Jumat (3/3/2023).
Sri Mulyani menuturkan telah memperoleh banyak masukan mengenai langkah perbaikan dan koreksi yang harus dilakukan Kemenkeu dalam menyikapi persoalan tersebut.
Perbaikan yang perlu dilaksanakan mulai dari aspek nilai, filosofi, sampai dengan ketentuan spesifik mengenai perbaikan aturan yang memberikan kewenangan diskresi sehingga tidak disalahgunakan menjadi korupsi.
Perbaikan juga perlu difokuskan pada penanganan terjadinya suap, penguatan pengawasan pegawai, serta deteksi dini risiko dan fraud. Dalam hal ini, langkah yang harus dilakukan yakni menganalisis laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
Sri Mulyani mengundang sejumlah pegiat antikorupsi untuk membahas upaya penguatan integritas Kemenkeu. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya 3 mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Erry Riyana Hardjapamekas, Amien Sunaryadi, dan Laode Muhammad Syarif.
Selain itu, menkeu juga turut mengundang sosiolog Imam Prasodjo, ahli hukum tata negara Zainal Arifin Mochtar, serta Alissa Wahid. Menurutnya, dukungan dari para tokoh tersebut sangat berarti untuk memperkuat institusi Kemenkeu.
"Saya sangat berterima kasih atas masukan yang sangat baik," ujarnya. (rig)
Â