Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Indonesia ditargetkan menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia pada 2045.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti mengatakan Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dan makin terlihat ketika pandemi Covid-19. Menurutnya, pemerintah juga telah menyiapkan strategi untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia.
"Sektor ekonomi digital sudah semakin berkembang, tapi [untuk mencapai target menjadi pusat ekonomi digital dunia] memerlukan kolaborasi dari semua pihak," katanya dalam diskusi mengenai Ekonomi Digital di Tengah Pandemi, Jumat (15/4/2022).
Nufransa mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan dampak besar pada berbagai sektor ekonomi. Perlemahan kinerja biasanya terjadi pada sektor yang tergantung pada mobilitas masyarakat, tetapi pertumbuhan pesat justru terjadi pada sektor yang kebanyakan berbasis teknologi digital.
Sejumlah sektor yang mengalami peningkatan selama pandemi di antaranya adalah e-commerce, telemedicine, dan layanan streaming. Menurutnya, hal itu terjadi karena pandemi telah mendorong adaptasi kebiasaan baru masyarakat menjadi ekonomi yang minim kontak.
Nufransa menjelaskan pemerintah menargetkan ekonomi kreatif dan digital akan menjadi sumber pertumbuhan di Indonesia pada 2025. Dalam 1 dekade berikutnya, ekonomi kreatif dan digital direncanakan akan menjadi penggerak ekonomi berbasis inovasi, hingga akhirnya menjadi pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia pada 2045.
Dia kemudian memaparkan isu dan kebijakan ekonomi digital yang menjadi fokus pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia. Beberapa di antara yakni keamanan siber, perlindungan konsumen, konektivitas, pembayaran nontunai, kebijakan data, serta mendorong kewirausahaan digital terutama pada UMKM.
Mengutip hasil riset LPEM UI, Nufransa menyebut peran pemerintah sangat diperlukan untuk mendukung digitalisasi UMKM antara lain menyediakan internet yang terjangkau, pendanaan usaha, penciptaan pasar, dan kemudahan perpajakan.
"Ini saat yang tepat untuk melakukan transformasi digital karena perilaku orang sudah mulai berubah dan akumulasi ekonomi dari sisi ini sangat luar biasa," ujarnya. (sap)