JAKARTA, DDTCNews - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah agar menjaga laju inflasinya di bawah 3,5%.
Tito mengatakan masih terdapat beberapa daerah dengan inflasi di atas 3,5%. Kepada daerah-daerah tersebut, dia meminta segera melakukan langkah pengendalian inflasi.
"Apakah suplainya yang kurang? Barang apa? Kemudian apakah distribusinya yang macet? Cuma 2 itu saja [persoalannya]," katanya, dikutip pada Rabu (3/9/2025).
Tito mengatakan pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5% hingga 3,5%.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi secara tahunan pada Agustus 2025 tercatat sebesar 2,31%. Sementara secara bulanan, terjadi deflasi sebesar 0,08% pada Agustus 2025.
Dia menilai kondisi inflasi secara nasional masih terbilang terkendali. Angka tersebut menjadi titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen dan produsen.
"Itu konsumen senang, harga terjangkau barang ada produsen juga senang, petani dan nelayan karena harganya bisa menutupi cost operasional biaya operasional mereka," ujarnya.
Dalam mengendalikan laju inflasi, Tito menyebut pemerintah pusat juga akan melakukan intervensi melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog. Menurutnya, pemerintah bakal memantau komoditas apa saja yang menyebabkan inflasi tinggi di sejumlah daerah.
Secara umum, dia menilai sejumlah komoditas memang perlu diwaspadai karena memberikan andil besar terhadap inflasi, seperti bawang merah dan beras. Saat ini, pemerintah terus melakukan intervensi melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) agar harganya tetap terkendali. (dik)