KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ramai Konser Musisi Asing, Ini Alasan DJBC Beri Fasilitas Kepabeanan

Dian Kurniati
Senin, 23 September 2024 | 11.30 WIB
Ramai Konser Musisi Asing, Ini Alasan DJBC Beri Fasilitas Kepabeanan

Ilustrasi. Penonton mengabadikan gambar saat berlangsungnya Konser Bersuka Ria di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (2/7/2022). Konser tersebut untuk memeriahkan Bulan Bung Karno. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menyatakan telah memberikan fasilitas kepabeanan untuk mendukung pelaksanaan berbagai konser musik penyanyi mancanegara di Indonesia.

Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta menjelaskan fasilitas kepabeanan yang diberikan tersebut berupa Admission Temporaire/Temporary Admission (ATA) Carnet. Melalui fasilitas ini, diharapkan makin banyak konser yang terselenggara di Indonesia sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi industri hiburan dalam negeri, serta memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," bunyi keterangan video yang diunggah akun Instagram @bcsoetta, dikutip pada Sabtu (21/9/2024).

Kantor Bea Cukai Soekarno-Hatta baru-baru ini memberikan fasilitas ATA Carnet untuk konser musisi Bruno Mars di Jakarta pada 13 dan 14 September 2024. Fasilitas ini diberikan untuk memperlancar proses masuknya berbagai peralatan pertunjukan yang dibutuhkan dalam konser tersebut.

ATA Carnet yakni dokumen untuk kegiatan pemasukan (impor) barang sementara dan pengeluaran (ekspor) barang sementara. Syarat penggunaan ATA Carnet di antaranya barang tidak akan habis pakai, barang mudah dilakukan identifikasi, serta tidak mengalami perubahan bentuk secara hakiki kecuali berubah sebagai akibat penyusutan yang wajar karena penggunaannya.

Persyaratan ini bertujuan memastikan barang-barang yang masuk ke Indonesia melalui fasilitas ATA Carnet dapat dengan mudah dilacak dan dikembalikan ke negara asalnya.

Dengan fasilitas itu, importir dapat memperoleh pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI), menghindari keharusan menyerahkan jaminan kepada Bea Cukai di pelabuhan, tidak perlu dibuat deklarasi pabean karena ATA carnet sudah dianggap sebagai dokumen pabean, memungkinkan dokumen tunggal untuk impor dan ekspor, dan dapat digunakan untuk transit pabean.

Di sisi lain, dengan ATA carnet semua persyaratan pabean sudah diselesaikan di muka atau di negara masing-masing sebelum barang diberangkatkan. Pada saat diimpor kembali, barang tersebut juga akan dibebaskan dari bea masuk dan pajak dalam rangka impor.

"Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak lagi event internasional untuk diselenggarakan di tanah air," bunyi keterangan video yang diunggah. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.