Sekretaris Menko Perekonomian Susiwijono Moegiharso (Foto: DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah pasang target tinggi untuk pertumbuhan ekonomi di tahun depan. Ribuan triliun dana investasi harus masuk sebagai salah satu syaratnya.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam acara bertajuk Economic & Investment After 2019 Election: What's Next?. Menurutnya, kebutuhan investasi untuk tahun 2020 diperkirakan sebesar Rp5.803 triliun-Rp5.823 triliun.
"Angka tersebut akan dipenuhi dari sektor perbankan yang diharapkan tumbuh 13,5% – 15% serta sektor pasar modal yang diproyeksi tumbuh 10%," katanya, Rabu (24/4/2019).
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan ekonomi bertumbuh pada kisaran 5,3% - 5,6% pada 2020. Salah satu prasyarat untuk merealisasikannya ialah dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mesti tumbuh di kisaran 7,0% - 7,4%.
Untuk mencapai hal tersebut, sejumlah strategi mulai disusun. Dalam jangka pendek, arah kebijakan ditujukan pada perbaikan iklim usaha melalui Online Single Submission (OSS) dan e-Gov.
Selain itu, otoritas fiskal juga akan penyediaan fasilitas insentif perpajakan dan pengembangan SDM berupa program pendidikan vokasi. Adapula strategi kebijakan dalam rangka peningkatan ekspor, dan pengembangan pariwisata.
"Untuk itu, pemerintah pusat perlu terus mengalokasi belanja produktif melalui peningkatan Belanja Modal di APBN. Sementara dukungan dari pemerintah daerah berupa alokasi dana transfer untuk kebutuhan infrastruktur," paparnya.
Faktor terakhir dan tidak kalah penting adalah peran swasta juga diharapkan terus meningkat. Agenda ini menurutnya dapat dicapai dengan didukung oleh pemberian insentif dan program kerjasama antara pemerintah dan korporasi. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.