SURVEI BI

Menjelang Pemilu, Optimisme Konsumen Turun

Redaksi DDTCNews
Kamis, 07 Februari 2019 | 10.48 WIB
Menjelang Pemilu, Optimisme Konsumen Turun

Seorang pedagang mengantuk saat menjajakan bahan pokok di salah satu pasar di Jakarta. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) merilis data survei konsumen pada Januari 2019. Hasilnya, turun dari Desember 2018 meskipun masih dalam teritori positif alias tetap optimistis.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2019 yang sebesar 125,2 masih lebih rendah dari data bulan sebelumnya di penghujung tahun yang sebesar 127.

Meskipun turun, angka ini masih dalam teritori positif karena angka yang masih di 100 menunjukan konsumen masih optimis dengan prospek ekonomi di tahun Pemilu 2019.

"Hal ini  terjadi akibat kenaikan penghasilan yang tidak setinggi bulan sebelumnya dan berkurangnya keyakinan konsumen untuk membeli barang tahan lama," demikian ungkap BI dalam rilisnya, Kamis (7/2/2019).

Selain kedua faktor di atas, otoritas moneter juga menangkap ekspektasi negatif konsumen. IKK pada Januari menunjukan konsumen memperkirakan akan terjadinya perlambatan kenaikan penghasilan pada 6 bulan mendatang.

Dengan demikian, ketiga faktor tersebut memengaruhi derajat optimisme konsumen di pembuka tahun politik.

Melemahnya optimisme konsumen ini juga disebabkan penurunan dua komponen pembentuknya yaitu Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) yang tercatat turun1,6 poin dari bulan sebelumnya menjadi 110,3.

Komponen kedua yang ikut turun adalan Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) yang terkoreksi 1,5 poin menjadi 140,6.

"Melemahnya IKK pada Januari 2019 terjadi pada seluruh kategori pengeluaran responden dan hampir seluruh kategori usia responden," tandasnya.

Sementara itu, jika dibedah dalam kategori wilayah, maka 13 Kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK. Kota paling dalam turun tingkat optimismenya ialah Ambon yang turun sebesar 17,1 poin, kemudian diikuti Pontianak turun 11,4 poin dan Mataram yang turun sebesar 8 poin.

Hasil survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada 3 bulan mendatang atau April akan menurun. Perkiraan penurunan tekanan harga ini terutama didorong oleh pasokan barang yang mencukupi dan distribusi barang yang semakin lancar.

Di sisi lain, konsumen juga memperkirakan adanya penurunan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang  pada Juli 2019, seiring dengan terjaganya pasokan barang dan telah berlalunya periode Idul Fitri 2019. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.