Orang-orang yang memakai masker mengantre di pusat pengujian darurat untuk penyakit virus corona (COVID-19) saat wabah merebak, di Hong Kong, China, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Lam Yik/WSJ/sad.
HONG KONG, DDTCNews – Pemerintah Hong Kong berencana akan memberikan keringanan pajak dan subsidi pajak kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sekretaris Keuangan Paul Chan mengatakan rencana tersebut bertujuan mengurangi dampak ekonomi akibat gelombang baru pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas sosial masyarakat.
“Ekonomi dan mata pencaharian masyarakat kami berada di bawah tekanan besar dalam beberapa bulan terakhir,” kata Chan dilansir asiafinancial.com, dikutip pada Sabtu (26/2/2022).
Lebih lanjut, Chan mengatakan kebijakan fiskal itu akan diumumkan saat pemerintah resmi mengeluarkan keputusan terkait penutupan ratusan bar, restoran, dan pedagang kecil hingga beberapa bulan ke depan. Alhasil, Chan memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2022 akan di bawah ekspektasi pemerintah sebelumnya.
Selain stimulus pajak, pemerintah juga telah menganggarkan dana senilai HK$179 miliar atau setara Rp32,9 triliun untuk mendukung pemulihan ekonomi pada tahun ini.
“Bar, gym, salon kecantikan, dan 12 jenis tempat lainnya tutup. Sementara restoran tidak dapat beroperasi lebih dari pukul 6 sore,” ujar Chan.
Dia menyampaikan selain toko kelontong, sebagian besar toko sepi karena penduduk kembali bekerja dari rumah. Lalu, layanan kereta api dan feri telah dikurangi sering dengan kegiatan sekolah dan perkantoran yang dibatasi.
Secara keseluruhan, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Hong Kong pada tahun ini sebesar 3,5% year on year (yoy). (sap)