SANTO DOMINGO, DDTCNews - Pemerintah Dominika mengumumkan perluasan cakupan bahan pangan pokok yang diberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN.
Menteri Keuangan Irving McIntyre mengatakan perluasan cakupan bahan makanan yang bebas bea masuk dan tidak dipungut PPN menjadi bagian dari upaya pemerintah mengurangi beban ekonomi masyarakat. Kebijakan ini akan berlaku efektif pada 1 Oktober 2025.
"Kebijakan ini dirancang untuk meringankan beban keuangan rumah tangga dengan mengurangi pengeluaran untuk bahan pangan pokok yang merupakan bagian dari kebutuhan sehari-hari masyarakat kita," katanya saat menyampaikan APBN 2025/2026, dikutip pada Rabu (30/7/2025).
McIntyre mengatakan pemerintah sangat mengkhawatirkan kondisi ekonomi masyarakat di tengah lonjakan biaya hidup. Pemerintah pun telah mengambil tindakan tegas dan terarah untuk memberikan keringanan di sektor yang paling membutuhkan masyarakat.
Dia menjelaskan saat ini tidak semua bahan makanan mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dan PPN. Barang yang selama ini dibebaskan dari bea masuk antara lain beras, sayap ayam, oat, minyak goreng, sosis, susu, sarden kaleng, mentega, makerel kaleng, keju cheddar, tuna kaleng, bawang putih, gula, bawang bombai, susu formula bayi, dan tepung terigu.
Sementara itu, barang yang diberikan tidak dipungut PPN antara lain susu, tepung terigu, beras, gula, susu formula bayi, produk pertanian lokal, serta roti dan bahan pangan produksi lokal.
Mulai 1 Oktober 2025, pemerintah akan memperluas cakupan bahan makanan yang diberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan PPN tidak dipungut selama 6 bulan. Bahan makanan tersebut misalnya kacang polong hitam, lentil, tepung jagung, daging sapi kalengan, daging kornet kalengan, sereal, biskuit, saus tomat, dan susu kedelai.
Selain itu, fasilitas perpajakan yang sama juga diberikan untuk pasta gigi, deterjen pakaian, serta tisu toilet dan pembalut wanita.
Walaupun ada fasilitas bea masuk dan PPN tidak dipungut, McIntyre mengimbau masyarakat untuk menyesuaikan pola konsumsinya. Menurutnya, berkebun di halaman rumah dapat menjadi solusi untuk berhemat di tengah ekonomi yang serba sulit.
"Kami juga mendorong warga untuk membeli produk lokal yang seringkali lebih terjangkau dan lebih segar daripada produk impor," ujarnya dilansir dominicanewsonline.com. (dik)